Melalui film, keluarga Tjokroaminoto dukung Revolusi Mental
Merdeka.com - Yayasan Tjokroaminoto bersama PickLock Production menggelar diskusi sekaligus pemutaran trailer film berjudul 'Guru Bangsa Tjokroaminoto' di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jendral Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (17/3).
Marketing komunikasi dari Havas Worldwide, Amalia S. Prabowo mengatakan, pihaknya didaulat oleh Yayasan Tjokroaminoto dan PickLock Production, untuk menggelar diskusi sejarah dan inisiasi 'Kongres Pemuda 2015' yang tergabung dalam rangkaian acara tersebut.
"Setelah berdiskusi dengan pihak yayasan dan PH, tujuannya agar bagaimana orang-orang mau menonton film ini. Karena ini film sejarah yang sangat bermuatan ideologis, maka kami menggandeng Kemendikbud dalam hal ini," kata Amalia di sela-sela diskusi dan pemutaran trailer film, Gedung Kemendiknas, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/3).
"Target audiens dari film sejarah ini adalah anak muda. Maka kita undang para mahasiswa dari sejumlah universitas, untuk mewakili gerakan intelektual kaum muda tersebut," katanya menambahkan.
Amalia mengatakan, butuh strategi khusus dalam menarik minat para anak muda, guna menonton film mengenai sejarah salah satu tokoh Sarekat Islam ini.
"Kalau film sejarah, anak muda kan harus dibikin tertarik dong untuk menontonnya. Soalnya kan asumsi awal tentang film sejarah itu selalu 'boring' menurut mereka. Maka kita kemaslah acara ini agar menarik minat mereka untuk menontonnya," kata Amalia.
Amalia menjelaskan korelasi antara Yayasan Tjokroaminoto, yang merupakan yayasan milik keluarga sang tokoh, dengan penayangan film tersebut di kantor Kemendiknas itu terkait dengan kompleksitas sejarah. Tjokroaminoto adalah guru dari Ir. Soekarno, sekaligus tokoh-tokoh awal gerakan perjuangan Indonesia medio 1900-an.
Menurutnya, acara yang pada akhirnya nanti akan membentuk 'Kongres Pemuda 2015' dengan hasil berupa 'Resolusi Anak Muda' ini akan dijadikan salah satu bentuk dukungan keluarga Tjokroaminoto kepada program Revolusi Mental, yang sedang digalakkan pemerintahan Jokowi-JK saat ini.
"Film ini berbicara mengenai gerakan intelektual, ideologi dan gagasan-gagasan Tjokroaminoto. Di film ini juga digambarkan bagaimana para tokoh sejarah Indonesia mengenal organisasi dan politik. Karena kita berbicara mengenai sejarah, maka akhirnya kita godok bentuk promo apa yang menarik. Akhirnya kita mencetuskan ide tentang gerakan ideologi bertajuk Kongres Pemuda 2015 seperti ini," kata Amalia.
"Setelah Kongres Pemuda 2015 ini, hasilnya nanti berupa 'Resolusi Anak Muda Indonesia', yang akan dibawa ke Pak Jokowi sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Revolusi Mental. Inilah salah satu kontribusi yang akan disumbangkan oleh anak-cucu dari keluarga Tjokroaminoto, kepada bangsa Indonesia hari ini," pungkasnya.
Diketahui, film berjudul 'Guru Bangsa Tjokroaminoto' ini akan mulai tayang di bioskop tanah air pada 9 April 2015 mendatang. Film ini dibintangi sejumlah aktor dan aktris kawakan Indonesia, antara lain Reza Rahadian, Didi Petet, Alex Komang, Sudjiwo Tejo, Ibnu Jamil, Putri Ayudya, Christine Hakim, Chelsea Islan, Tanta Ginting, dan Deva Mahenra.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata-kata Soekarno tentang kemerdekaan tak bisa dilepaskan dari perjuangan bangsa dalam meraih kebebasan atas penjajah.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku sudah siap menghadapi debat kedua capres tersebut.
Baca SelengkapnyaIni kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaTitiek Soeharto merayakan ulang tahunnya yang ke-65 dengan mengadakan acara perayaan bersama keluarga dan teman-teman.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Jenderal TNI yang menjabat sebagai Panglima sebanyak lima kali.
Baca SelengkapnyaPotret Didit saat masih remaja dengan rambut tebal dan belah tengah banjir pujian.
Baca SelengkapnyaSosoknya menuai perhatian publik karena kisah inspiratifnya.
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.
Baca Selengkapnya