Megawati sebut KPK main politik hingga minta Jaksa Agung laporan
Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi bermain politik dalam pengusutan kasus korupsi. Hal itu dia sampaikan di hadapan puluhan kader PDIP dalam acara pembukaan Sekolah Partai PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/9) kemarin.
"KPK itu sekarang suka main politik. Orang KPK itu saya yang bikin. Padahal itu bagian dari ranah hukum," ujar Megawati.
Megawati tidak melanjutkan arah pembicaraannya soal KPK yang ditudingnya bermain politik tersebut. Megawati lalu beralih pembicaraan soal kasus bantuan sosial (Bansos).
Megawati menyinggung banyaknya kepala daerah yang tersandung kasus Bansos. Menurut Mega, dana bansos bukanlah duit kepala daerah yang bebas digunakan.
"Kenapa kena Bansos? karena dipikir bantuan sosial. Aiiih bansos itu emang duit sendiri bukanlah," ujarnya.
Tak cuma mengkritik KPK, Megawati juga menyatakan pernah meminta sesuatu kepada jaksa Agung HM Prasetya. Megawati meminta bila ada kepala daerah berasal kader partai yang dicokok kejaksaan, ketua umum partainya dapat laporan.
Contohnya, bila ada kader PDI Perjuangan yang ditangkap oleh kejaksaan, Mega meminta diberitahukan terlebih dahulu.
"Saya bilang sama Jaksa Agung. Mas, mbok baik-baik lho Mas. Ketua Umum itu ada lho Mas. Kalau ada yang mau diini (ditangkap), kasih tahu saya dululah," ujar Megawati.
Namun demikian, Mega menolak jika hal ini dianggap sebagai sebuah intervensi terhadap proses hukum. Mega menyebut hal itu supaya penegakan hukum khususnya korupsi yang melibatkan kepala daerah bukan karena kepentingan politis semata.
"Saya enggak minta apa-apa kok, saya hanya mau tahu, ini dipolitisasi atau tidak. Ya kalau dipolitisasi ya sama sajalah," ujar Megawati.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Dukung Hak Angket, Mahfud Tegaskan Bukan untuk Makzulkan Jokowi
Mahfud menyebut bahwa hampir tidak mungkin untuk memakzulkan Jokowi melalui hak angket untuk saat ini. Sebab masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf akan berakhir.
Baca SelengkapnyaMegawati: Jangan Rakyat Dipecah-pecah Hanya karena Ingin Langgengkan Kekuasaan
Megawati meminta relawannya tidak takut menghadapi intimidasi dari lawan politik maupun aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaJokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu
Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai
Istana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaMegawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi
Megawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal
Baca SelengkapnyaPPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah
Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca Selengkapnya