Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Media Singapura belum lupakan dendam pada Usman & Harun

Media Singapura belum lupakan dendam pada Usman & Harun KRI Usman Harun. ©naval-technology.com

Merdeka.com - Di tengah misi pencarian AirAsia QZ8501, Indonesia menurunkan KRI Usman Harun sejak Minggu (4/1). Kapal korvet ini menggantikan KRI Bung Tomo yang sejak (28/12/2014) dari awal telah melakukan misi pencarian pesawat hilang.

Misi pencarian AirAsia yang mengangkut 155 penumpang ini dibantu oleh beberapa negara. Mulai dari Rusia, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia hingga Korea Selatan.

Di tengah kerja sama erat itu, media massa Singapura kembali mengungkit isu nama KRI Usman-Harun milik TNI AL. Channel News Asia dan The Real Singapore, Senin (5/1), mempertanyakan pelibatan kapal yang secara resmi namanya dipermasalahkan pemerintah Singapura.

Nama kapal ini berasal dari pelaku peledakan Gedung MacDonald, Orchard Road pada 1965, yakni Usman Muhammad Ali dan Harun Said. Bagi RI, keduanya adalah marinir yang melaksanakan tugas negara pada periode konfrontasi dengan Federasi Malaya.

usman harun

Tapi buat warga Singapura, aksi mereka termasuk terorisme paling parah sepanjang sejarah negara itu. Bom Usman dan Harun menewaskan tiga orang, menyebabkan 33 lainnya cedera parah. Pemerintah Singapura menjatuhkan vonis mati dan menghukum gantung Usman dan Harun.

"Penamaan kapal milik TNI itu pada Februari 2014 sudah menimbulkan ketegangan antara kedua negara," tulis Channel News Asia.

Sementara situs jurnalisme warga the Real Singapore menilai langkah TNI AL tidak peka. Sebab militer Negara Singa resmi terlibat dalam evakuasi ini.

"Indonesia entah sadar atau tidak kembali bermain-main dengan api mengirim kapal kontroversial itu dalam proses pencarian."

Dihubungi terpisah, Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF) berusaha tidak memikirkan keberadaan KRI Usman Harun yang dulu mereka keluhkan itu. Fokus gabungan tim SAR saat ini menemukan sebanyak mungkin korban serta kotak hitam pesawat.

"Tentara Nasional Singapura fokus membantu proses pencarian ini secara profesional," menurut juru bicara MINDEF lewat keterangan tertulis.

Selama proses evakuasi AirAsia berjalan, Singapura menyumbangkan tenaga militer, sekaligus mengerahkan kapal dan helikopter. Pasukan Negara kota itu berjasa menemukan satu jasad penumpang dan kursi pramugari. Tim identifikasi jenazah (DVI) Singapura juga membantu pelacakan identitas korban di Surabaya.

Sebelumnya, KRI Usman Harun sudah diprotes keras oleh Singapura. Bahkan Singapura menolak kapal itu memasuki wilayah perairan mereka. Singapura pun meminta TNI minta maaf dan mengganti nama kapal perang tersebut. Akibat polemik nama itu, para petinggi TNI membatalkan kehadiran di Singapore Air Show tahun 2014 lalu.

usman harun di jidd

Saling sentil belum berakhir, dalam Forum Jakarta International Defence Dialog (JIDD/Dialog Pertahanan Internasional Jakarta), dua orang pria mejeng berpakaian seragam KKO dengan nama Usman dan Harun. Singapura pun meradang. Mereka membatalkan keikutsertaan dalam JIDD.

Kini semoga hanya media Singapura yang kembali meributkan nama Usman-Harun.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya

AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.

Baca Selengkapnya
Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang
Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang

Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.

Baca Selengkapnya
Pendiri Jadi Tersangka Kasus Timah, Sriwijaya Air Pastikan Penerbangan Tak Terganggu
Pendiri Jadi Tersangka Kasus Timah, Sriwijaya Air Pastikan Penerbangan Tak Terganggu

Zaidan menuturkan bahwa Sriwijaya Air Group tetap menjunjung tinggi profesionalisme.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Riuh Tawa Sidang MK saat Airlangga Bilang Bungkusan Bansos Tak Ada Warna Kuning, Hakim: Warna Lain Ada?
Riuh Tawa Sidang MK saat Airlangga Bilang Bungkusan Bansos Tak Ada Warna Kuning, Hakim: Warna Lain Ada?

Di tengah sidang, Airlangga minta izin untuk klarifikasi beberapa pemberitaan yang sedang ramai terkait Golkar dan bansos

Baca Selengkapnya
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Suara ‘Ding’ di Pesawat Ternyata Banyak Artinya, Begini Penjelasannya
Suara ‘Ding’ di Pesawat Ternyata Banyak Artinya, Begini Penjelasannya

Mengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Kecelakaan Pesawat Smart Air di Hutan Belantara Kalimantan
Fakta-Fakta Kecelakaan Pesawat Smart Air di Hutan Belantara Kalimantan

Pesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah

Baca Selengkapnya
Pihak Harun Al Rasyid yang Tewas Ditembak saat Tragedi Pemilu 2019 Belum Dapat Hasil Autopsi, Ini Kata Polri
Pihak Harun Al Rasyid yang Tewas Ditembak saat Tragedi Pemilu 2019 Belum Dapat Hasil Autopsi, Ini Kata Polri

Nama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.

Baca Selengkapnya
Penampakan 15 Balon Terbang di Jalur Penerbangan Terpadat Kawasan Pekalongan
Penampakan 15 Balon Terbang di Jalur Penerbangan Terpadat Kawasan Pekalongan

Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.

Baca Selengkapnya