Masjid Agung Ungaran dicorat-coret, pelaku diduga geng motor
Merdeka.com - Aksi vandalisme kini semakin meraja rela tanpa pandang bulu lokasi yang akan dirusak. Bahkan sebuah masjid pun tidak luput dari corat-coret.
Kejadian itu terjadi di Masjid Agung Ungaran yang terletak di depan rumah dinas Bupati, Jl Ahmad Yani, Ungaran, Semarang. Salah satu tembok di lantai 3 masjid itu dicorat-coret dengan pilox warna hitam dengan ukuran huruf yang sangat besar.
Masjid tersebut ditulisi 'X-NZB2', 'X-NZB2 Siap Tempur' dan 'Voltavia' dengan ukuran huruf sekitar 70-80 sentimeter. "Kejadian beberapa hari lalu, yang dicorat-coret di lantai 3 dan cukup besar coretannya," ujar anggota Polsek Ungaran, Aipda beni kepada merdeka.com, Rabu (24/12).
Belum diketahui siapa pelaku vandalisme di tempat ibadah itu. Namun dari berbagai informasi, hal itu diduga dilakukan oleh sekelompok geng motor.
"Infonya geng motor tetapi belum diketahui juga benar tidaknya. Masih dilakukan penyelidikan," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid yang berada di negara Islandia memiliki bangunan megah dan atap transparan yang bisa dipakai langsung melihat aurora.
Baca SelengkapnyaPotret isi dari puncak gedung menara 165 yang sangat ikonik di Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca SelengkapnyaDulunya Gua Suran digunakan sebagai tempat sujud dan semedi Kyai Ageng Gribig saat belum membuat masjid.
Baca SelengkapnyaMasjid Jami Assuruur memiliki daya tampung yang besar. Saat penuh, 1.500 sampai 2.000 jemaah bisa melaksanakan salat di sini.
Baca SelengkapnyaMasjid-Masjid rancangan Ridwan Kamil yang identik memiliki bangunan yang unik.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Bangun Masjid Cetak Tiga Dimensi Pertama di Dunia, Diresmikan Jelang Ramadan
Baca SelengkapnyaSaat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.
Baca Selengkapnya