Ma'ruf Amin: Pak Jokowi Terlalu Tinggi Menyanjung Saya
Merdeka.com - Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dalam kampanye terbuka perdana Minggu 24 Maret kemarin memuji sosok Ma'ruf Amin yang dipilihnya menjadi cawapres sebagai sosok yang intelektual, cerdas, dan pintar. Terkait hal ini, Ma'ruf mengaku dirinya merasa tersanjung. Bahkan baginya Jokowi menyanjungnya terlalu tinggi.
"Waduh Pak Jokowi terlalu tinggi menyanjung saya. Mungkin karena merasa partner, ya cawapresnya, jadi Pak Jokowi ingin memuji saya. Tetapi saya tentu merasa terlalu tinggi pujiannya Pak Jokowi," kata Ma'ruf sambil tersenyum di rumah kediamannya, Jakarta, Senin (25/3).
Dia pun menyanjung balik Jokowi. Baginya, Jokowi memang pantas untuk dipuji karena terbukti selama ini menjadi pemimpin bangsa yang telah berbuat banyak.
"Pak Jokowi yang sebenarnya harus saya puji karena sudah membuktikan kiprahnya sebagai pemimpin bangsa yang telah berbuat banyak untuk bangsa ini. Dan memang harus melanjutkan kepemimpinannya," ungkap Ma'ruf.
Sebelumnya, Jokowi memuji Ma'ruf dalam kampanye terbuka perdananya. Itulah salah satu alasan dia memilih Ma'ruf.
"Pak Kiai Haji Ma'ruf Amin ini ulama besar dan intelektual. Tahu berbicara mengenai ekonomi syariah, start up, unicorn, decacorn, pintar, cerdas Bapak KH Ma'ruf Amin yang berasal dari Banten ini. Itulah kenapa saya memilih KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden mendampingi saya," jelasnya.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf, lanjutnya, akan mempersatukan para ulama dan umat (pemimpin). Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan Indonesia adalah negara besar yang memiliki beragam suku, agama, adat, tradisi, bahasa dan budaya. Karena itulah keragaman ini harus dijaga bersama-sama.
"Apa yang ingin saya sampaikan, bahwa perbedaan yang ada marilah kita bersama-sama menjaga, merawat persatuan, kerukunan, persaudaraan, karena kita adalah saudara sebangsa dan setanah air," jelasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin mengaku sudah berkali-kali mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak meskipun anaknya Gibran maju Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menilai kebijakan Presiden Jokowi menaikkan tunjangan pegawai Bawaslu terkesan dipaksakan.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, cara kerja sesuai selera tak bisa dilanjutkan lagi.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'
Baca Selengkapnya