Marak teroris, DPR tak perlu penambahan personel keamanan
Merdeka.com - Wacana penambahan personel keamanan di kompleks parlemen terkait terorisme dinilai sebagai upaya membesar-besarkan masalah. Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mengatakan, penambahan personel keamanan tidak seharusnya dilakukan.
"Tidak perlu dilakukan penambahan keamanan," kata pramono kepada wartawan di DPR, Jakarta, Kamis (6/9).
Menurut Pramono, sebagai sebuah simbol negara, sudah selayaknya aparat keamanan selalu menjaga keamanan DPR baik ada atau tidak ada ancaman. Pramono justru menanyakan alasan kemungkinan adanya teror kepada DPR.
Jika alasannya dilandasi sikap kecewa terhadap kinerja para wakil rakyat, menurutnya tidak perlu menggunakan teror bom.
"Kalau mau mengancam, kenapa pakai bom. Kalau mau mengancam DPR itu ya sebenarnya melalui Pemilu, jangan pilih partai ataupun fraksi atau kinerja anggota yang mengecewakan," lanjutnya.
Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR beberapa hari lalu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Pol (Pur) Ansyaad Mbai mengatakan, jaringan teroris berencana menjadikan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta sebagai target aksi mereka. Bahkan diketahui, kelompok teroris itu telah melakukan survei lokasi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKorlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPergerakan masyarakat selama libur lebaran tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca SelengkapnyaAliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca Selengkapnya74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.
Baca SelengkapnyaDiduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca Selengkapnya