Marak Klaster PTM, dr Reisa Minta Masyarakat Gencarkan 3T
Merdeka.com - Belakangan muncul klaster Covid-19, usai dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM). Di Solo misalnya, puluhan siswa dan guru SD dan SMP terpapar Covid-19 setelah mengikuti sekolah tatap muka. Tercatat 5 SD dan 3 SMP harus ditutup sementara agar penularan virus tak semakin meluas.
Menanggapi maraknya klaster sekolah, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Kartikasari Broto Asmoro meminta agar menggencarkan 3T. Yakni testing, tracing dan treatment.
“Pasti harus menggencarkan 3T ya. Jadi treatment kepada anaknya sendiri dan tracing kepada lingkungan sekitar anak,” ujar Reisa di sela meninjau sentra vaksinasi di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta, Sabtu (23/10).
Dokter bergelar keraton Raden Kanjeng Mas Ayu Tumenggung itu menyampaikan, selain ketiga hal tersebut, prokes juga harus diperketat kembali.
“Ingat bahwa kita masih ditengah pandemi. Jadi yang namanya protokol kesehatan adalah yang paling utama. Baik itu kepada anak maupun dewasa. Jadi anak-anak itu bukan superman yang kebal ya sama Covid ini,” katanya.
Reisa mengaku sering melihat orang tua yang tidak memakaikan masker kepada anaknya. Padahal hal tersebut merupakan protokol kesehatan yang paling mendasar.
“Protokol kesehatan pada anak itu harus dibiasakan. Apalagi kalau sudah mau melakukan pembelajaran tatap muka,” tandasnya.
Dia menegaskan mencegah Covid-19 yang lebih utama dibiasakan adalah protokol 3M. Kemudian orang di sekitar anak juga harus divaksinasi. Karena meskipun anak tidak divaksinasi, namun mereka akan mendapatkan perlindungan dari orang-orang di sekitarnya.
“Itu yang namanya herd immunity. Jadi ketika anak-anak terlindungi oleh orang-orang di sekitarnya, maka kalau anak itu sampai terinfeksi maka virusnya tetep di anak itu dan tidak menyebar ke lingkungan sekitarnya. Jadi tidak menambahkan kasus baru,” pungkas dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaDokter Saskia menyarankan agar tidak langsung mencuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari.
Baca SelengkapnyaRSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama kram perut.
Baca SelengkapnyaNggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.
Baca SelengkapnyaFarid juga mengimbau masyarakat untuk melakukan olahraga, seperti latihan aerobik tiga hingga lima kali per minggu, dengan waktu 30-45 menit per sesi.
Baca SelengkapnyaKanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaAtas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca Selengkapnya