Mantan Wamenkes kritik rumah sakit sering persulit pasien BPJS
Merdeka.com - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan sudah berjalan setahun. Namun pelayanan BPJS masih belum maksimal karena berulang kali pasien tidak dilayani rumah sakit.
"Saya juga lihat di beberapa rumah sakit yang bergabung dengan BPJS masih banyak terapi kanker atau penyakit lainnya yang masih mengantre untuk diberikan pengobatan. Ini mesti diatasi. Mesti ada terobosan," ujarnya.
Hal ini disampaikan mantan Wamenkes Ali Ghufron Mukti dalam diskusi dengan tema 'Tantangan dan Harapan JKN' di Warung Kopi Proklamasi Jalan Proklamasi No.41 Jakarta Pusat, Kamis (2/4).
Dia menjelaskan bahwa pelayanan BPJS itu bukan hanya dilihat dari segi mata KPAI saja, namun mata masyarakat umum yang paling penting. Karena mayoritas mereka lah yang terjun langsung menggunakan akses tersebut.
"Layanan yang digunakan masyarakat ini masih kurang, sekitar 65% keluhan masyarakat dan kepuasan masyarakat ini perlu diupayakan," tegasnya.
Ali menjelaskan bahwa kinerja dan mekanisme penyelesaian komplain ini masih kurang dan masih sangat perlu diatasi. Dia berharap ke depannya harus lebih fleksibel seperti frontliner penanganan BPJS harus memiliki kewenangan di lapangan dalam menanggapi keluhan masyarakat.
"Mereka kurang inovatif terhadap masalah yang ada di depan mata. Ini masalah recruitmen, jadi kita pertanyakan lagi kan? Manajemen ini harus bisa diperbaiki lagi, dikembangi lagi lah," tuturnya.
Menanggapi apa yang diutarakan oleh Ali, Direktur Litigasi Peraturan Perundang-Undangan Kemenkum HAM Nasruddin menjelaskan bahwa terkait BPJS, hal utama yang perlu dibahas regulasinya. Karena masalah BPJS kesehatan tidak terlepas dari regulasinya yaitu timing (waktu) tidak ada kesempatan untuk operasi BPJS.
"Timing BPJS beroperasi saat itu hanya 2 bulan sehingga kurangnya sosialisasi di tiap-tiap daerah ataupun kota. Kalau sosialisasi lebih dari 2 bulan pasti BPJS dapat berjalan dengan lebih baik dari sekarang," ujarnya.
Nasruddin mengungkapkan bahwa tidak boleh pesimis dengan kerja BPJS saat ini, baik BPJS dalam fungsi kesehatan atau fungsi lainnya.
"Kita selalu mengupayakan fungsi BPJS dengan semakin baik. Kami buat RPP yaitu JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), JKM (Jaminan Kematian) dan JHT (Jaminan Hari Tua) dan JP (Jaminan Pensiun) dan saya janji April ini disahkan oleh Kemenkum Ham dan selanjutnya disampaikan oleh Presiden," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaDikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaPasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Pasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan Keyakinan Penuh Akan Kesembuhan, Mpok Atiek Memilih Terapi Alternatif dalam Menghadapi Penyakitnya.
Komedian senior Mpok Atiek mengaku tak tenang setelah polip pada ususnya dikatakan dokter berisiko tinggi tumbuh menjadi kanker.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaRespons Ganjar soal Jokowi Salurkan BLT ke Petani Terdampak Puso di Jateng: Saya Ancungi Jempol
Ganjar menyinggung soal keinginannya untuk memperkuat kembali asuransi petani sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gagal panen atau puso.
Baca Selengkapnya5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca SelengkapnyaSering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaDiduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaOPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca Selengkapnya