Mantan sekjen kemlu tak terima dituntut 3 tahun penjara
Merdeka.com - Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, Sudjadnan Parnohadiningrat, nampak tidak terima dituntut tiga tahun penjara oleh jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Bekas Duta Besar Republik Indonesia di Amerika Serikat itu justru merasa dijebak oleh dua anak buahnya, yakni I Gusti Putu Adnyana dan Warsita Eka, dalam perkara korupsi pengadaan sidang dan konferensi internasional kurun 2004 sampai 2005.
"Ini perbuatan orang lain. Perbuatan anak buah saya di luar sepengetahuan saya. Pak Warsita Eka dan Putu Adnyana," kata Sudjadnan kepada awak media selepas mendengarkan pembacaan tuntutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (25/6).
Sudjadnan berkelit dirinya tahu perbuatan kedua anak buahnya itu. Dia merasa apes dan harus mempertanggungjawabkan kesalahan orang lain.
"Semua dilakukan, semua diformat apa yang dilakukan dan kemudian saya ketiban, kejatuhan, apa namanya itu, tanggung jawab. Satu kata saja, mengerikan," ujar Sudjadnan.
Sudjadnan kembali menyangkal mencuri uang negara sebesar Rp 330 juta, dari pelaksanaan sidang dan konferensi internasional itu. Dia menyatakan justru Eka dan Putu paling menikmati duit hasil rasuah. Dia juga yakin mantan Menteri Menlu Hassan Wirajuda sama sekali tidak pernah kecipratan fulus korupsi.
"Iya. Mereka mau mengembalikan Rp 1,6 miliar. Kalau enggak terima dari mana? Saya sudah sumpah saya tidak terima uang. Biar sampai kiamat pun saya katakan tidak ada saya terima uang," sambung Sudjadnan.
Sudjadnan merasa justru kedua anak buahnya juga mesti diadili. Sebab menurut dia, pangkal perkara itu ada pada perbuatan mereka.
"Oh seharusnya. Dan Kalau saya 3 tahun, dia harus 16 tahun itu. Formatnya semua mereka format. Namanya kepala biro keuangan kan yang mengelola uang," pungkas Sudjadnan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak nama putrinya, Wanda Tri Agustini dipanggil, ayahnya tampak berjalan mewakili putrinya wisuda dengan langkah yang berat.
Baca SelengkapnyaPutra Komandan Pussenarmed Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya dilantik menjadi Perwira Remaja (Praja) TNI AD belum lama ini.
Baca SelengkapnyaIa tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaNenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca SelengkapnyaBerikut senjata rahasia TNI yang menjadi kekuatan tersembunyi para prajurit.
Baca SelengkapnyaDi tengah pertemuan, terdapat pesan menyentuh hati.
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan sadisnya membunuh keempat anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok teman satu angkatan Panglima TNI sekaligus sebagai lulusan terbaik Akmil.
Baca Selengkapnya