Manajer tim sepakbola dijambret, Rp 29 juta raib
Merdeka.com - Manajer teknik Kesebelasan PPSM Kartika Nusantara, Edy Prayitno kehilangan uang Rp 29 juta. Tas yang dibawanya, dijambret dua orang tidak dikenal di Jalan Telaga Warna, Kota Magelang.
"Kejadian sangat cepat, saya tidak begitu memperhatikan jenis kendaraan yang digunakan pejambret," kata Edy Prayitno saat melaporkan kejadian itu Polres Magelang Kota, Senin (28/5).
Edy menceritakan sebelum kejadian, dirinya mengambil uang di Bank BCA cabang Shopping Magelang sebesar Rp 29 juta. Uang itu untuk keperluan membayar mobil yang akan digunakan sebagai operasional pelatih Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Provinsi Jateng di Salatiga.
Namun, baru berjalan sekitar 5 km dari bank yang berada di Jalan Tidar Kota Magelang, roda belakang sisi kirinya dirasakan kempes. Merasakan adanya sesuatu yang tidak beres pada bagian roda belakang mobil Daihatsu Zebra H 8733 GG tersebut, dia menepikan mobilnya ke salah satu tukang tambal ban yang ada di Jalan Telaga Warna.
Tanpa sadar tiba-tiba ada dua orang yang mengendarai sepeda motor mengawasi dari kejauhan. Kemudian tas hitam berisi uang tunai Rp 29 juta, dua kacamata dan dua buku tabungan serta satu buah buku harian miliknya langsung diserobot.
"Tas tersebut saya kalungkan pada lengan tangan kiri saya. Tetapi, pelaku terlalu kuat sehingga tas itu lepas dari tangan saya," ujar mantan PNS Kantor Penanaman Modal Kota Magelang itu.
Saat diperiksa Edi juga mengaku bahwa dirinya juga tidak mengenali wajah maupun kendaraan pelaku penjambretan tersebut. Yang ia ingat, yakni salah satu pelaku berbadan agak gemuk dan memakai kaos berwarna hitam.
"Sepeda motor yang digunakannya juga tidak sempat mengenalinya. Kelihatannya berwarna hitam, tetapi entah sepeda motor bebek atau bukan," ujarnya.
Usai melaporkan peristiwa yang menimpa dirinya ke Polres Magelang Kota, Edy Prayitno juga akan melaporkan kejadian itu ke Sub Denpom IV/Diponegoro. Sebab dirinya merupakan salah satu staf di PPSM Kartika Nusantara yakni Manajer Teknik. Sedangkan klub asal Kota Magelang tersebut merupakan milik TNI AD.
"Kalau saya tidak laporan ke Sub Denpom, bisa kesalahan," pungkasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.
Baca SelengkapnyaDia pun berpesan, agar setiap pemain dapat optimis dengan situasi apa pun jika ingin terus bertanding hingga ranah internasional.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaHari malang tak ada di kalender. Ungkapan ini seolah menggambarkan nasib seorang penjual es krim di Bekasi ini.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.
Baca SelengkapnyaBerikut latar belakang keluarga pemain sepak bola Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo Gibran menjamin bakal memajukan olahraga terutama sepak bola ke kancah dunia.
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca Selengkapnya