Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Manajer Komersial PEP gugup jelaskan kontrak gas Bangkalan

Manajer Komersial PEP gugup jelaskan kontrak gas Bangkalan Ilustrasi Korupsi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu saksi diperiksa dalam kasus suap jual beli gas alam di Bangkalan, Madura, Gunawan Saniskoro, membeberkan soal adanya kontrak antara anak perusahaan Pertamina, Pertamina EP (PEP), dengan PT Media Karya Sentosa alias Media Energi. Manager Komersial Pertamina EP itu membenarkan ada perikatan jual beli dengan Media Energi terkait gas alam dari kilang Pertamina Hulu Energy-West Madura Offshore.

Menurut Gunawan, dia mengaku lupa dengan detail kontrak. Baik tanggal maupun nilainya. Sebab dia mengaku belum menjabat manajer pada 2007, awal mula perjanjian itu diteken oleh Pertamina EP dan PT Media Karya Sentosa.

"2007 benar, tapi bukan Agustus. Waktu itu belum duduk di situ," kata Gunawan kepada awak media di Gedung KPK Jakarta, Selasa (23/12).

Gunawan yang mengenakan kemeja krem dipadu celana hitam dan membawa tas ransel itu awalnya mengaku hanya dicecar penyidik soal data diri dan proses jual beli gas. Tetapi, ketika pertanyaan awak media mulai mengarah kepada kasus, dia nampak gugup menjawab. Dia juga berkelit ketika diminta menjelaskan soal runutan kontrak jual beli gas alam senilai USD 340,46 juta selama enam tahun dan diperbarui pada 2013 lalu.

"Enggak, enggak, belum sampai ke sana. Jadi proses bisnisnya jual beli gas seperti apa. Itu saja," ujar Gunawan yang terlihat cemas.

Ketika dicecar oleh para pewarta soal teknis persetujuan kontrak gas harus melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dan BP Migas (sekarang SKK Migas), Gunawan juga kerap mengelak. Dia malah menyatakan kontrak gas bisa diwakilkan tanpa harus melalui SKK Migas.

"Saya belum sampai ke situ. Enggak harus lewat (SKK Migas), kan ada surat penunjukan," sambung Gunawan.

Gunawan lantas memilih meninggalkan awak media dan pulang menumpang mobil Toyota Kijang Innova perak sudah menunggu di depan Gedung KPK.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.

Baca Selengkapnya
Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun

Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun

Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.

Baca Selengkapnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gas Bocor di Pabrik Es Batu Tangerang Diduga Mengandung Amoniak, Ini Bahayanya Bila Terhirup Manusia

Gas Bocor di Pabrik Es Batu Tangerang Diduga Mengandung Amoniak, Ini Bahayanya Bila Terhirup Manusia

Petugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.

Baca Selengkapnya
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
100 Kapal Nelayan Uji Coba Pakai Bahan Bakar Gas, Satu Tabung Bisa Berlayar Seharian

100 Kapal Nelayan Uji Coba Pakai Bahan Bakar Gas, Satu Tabung Bisa Berlayar Seharian

Untuk setiap kapal nelayan yang sudah dikonversi akan dibekali dengan satu unit tabung baja.

Baca Selengkapnya
Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong

Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong

Mulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Sisa Waktu Kampanye 45 Hari, Ganjar: Kita Gaspol Terstruktur Seperti Putusan MK

Sisa Waktu Kampanye 45 Hari, Ganjar: Kita Gaspol Terstruktur Seperti Putusan MK

Ganjar menyebut, pihaknya memiliki 21 program unggulan yang harus direalisasikan untuk rakyat

Baca Selengkapnya