Makan sahur di jalanan Kota Malang, Puti Guntur disanjung cantik oleh warga
Merdeka.com - Keberadaan calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno di Kota Malang, menjadi perhatian warga. Dia melakukan road show, makan sahur di warung 'malam' Jalan Supriadi, Kota Malang.
Di sini, cucu Presiden RI pertama Ir Soekarno ini melakukan diskusi dengan warga. Tapi, saat sebelum ikut makan sahur bersama warga, dia menjadi perhatian warga yang waktu itu sedang antre makan sahur di warung "malam".
"Ini ya namanya Mbak Puti. Cantik ya. Tidak sama seperti yang ada di foto bersama Gus Ipul," ucap Lilik, salah seorang warga Malang, saat ikut antre makan di warung malam Jalan Supriadi, Rabu (30/5).
Usai makan sahur bersama warga, mantan anggota DPR RI Komisi X melanjutkan ke Masjid Jami Kota Malang. Setelah itu baru ke pasar tradisional di Jalan Zainal Zakze.
Di pasar, Puti menyapa pedagang juga pembeli. Lagi-lagi, dia menjadi perhatian dan dikerumuni warga yang menyerukan pada sosok Puti.
Sebab, selama ini, warga lebih banyak mengetahui melihat wajah Puti Guntur Soekarno sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendamping Gubernur Saifullah Yusuf akrab dipanggil Gus Ipul melalui poster foto dan stiker yang sudah banyak beredar.
Di dalam pasar, puti mendapat pujian lagi. "Orangnya kecil, masih muda, dan cantik. Baru kali ini saya melihatnya. Sebelumnya hanya lihat dari poster dan stiker saja," ucap salah seorang pedagang di pasar tradisional.
Secara terpisah, Puti Guntur Soekarno yang melakukan road show dengan makan sahur bersama warga, salat subuh berjemaah, dan melihat juga ingin berinteraksi langsung dengan pedagang pasar.
Dia mengaku, saat makan sahur tidak begitu banyak yang dimakannya. Puti lebih memilih menu telur dadar, pepes dan tongkol. "Saya biasanya makan sahur hanya dengan kurma. Ini makan sahur pertama kali bersama warga. Ternyata asyik juga," ujar Puti.
Keasyikan itu sendiri, lanjut Puti, bisa langsung menyapa dan mendengar keluh kesah dari warga. Apalagi saat berada di pasar tradisional, pembeli dan pedagang.
Di pasar, Puti hanya berdiskusi menanyakan apa ada kenaikan di saat bulan puasa dan jelang perayaan hari raya idul fitri. "Tomat naik seribu rupiah. Tapi, tidak semuanya. Biasanya cabai, daging, ayam harganya naik saat di bulan ramadan dan jelang hari raya idul fitri. Tapi, ini kok gak ada keluhan. Ini artinya harganya stabil," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah tempat sederhana hingga menakjubkan dikunjunginya. Tak lupa, ada momen unik saat sang jenderal bersantai. Seperti apa?
Baca SelengkapnyaSinggah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca SelengkapnyaDari aneka pakaian sampai makanan tradisional bisa dijumpai di Pasar Baru Trade Center. Harganya bisa ditawar dan tak bikin kantong bolong.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca Selengkapnya10 kuliner khas Malang yang wajib dikunjungi saat libur akhir tahun. Selain harganya yang terjangkau, rasanya juga akan membuat kangen saat kembali ke kota asal
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaDi depan Gerbang Tol Cikampek Utama, pemudik menggelar tikar dan mengeluarkan seluruh bekal makanan untuk disantap bersama-sama saat waktu sahur.
Baca SelengkapnyaMenjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca Selengkapnya