Mahasiswa UINSA Surabaya Tolak Pemberian Gelar Honoris Causa untuk Soekarwo
Merdeka.com - Mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo alias Pakde Karwo akan menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (27/3).
Namun, Selasa (26/3) hari ini atau sehari sebelum gelar kehormatan itu disematkan, sejumlah mahasiswa yang menamakan Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi menolaknya. Mereka menggelar aksi damai di halaman kampus.
Alasan para mahasiswa menolak gelar tersebut diberikan Soekarwo, karena ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur ini dinilai tidak memiliki kontribusi yang jelas di bidang pendidikan Agama Islam, khususnya di Jawa Timur.
"Masih banyak di luar sana orang yang lebih pantas daripada beliau (Soekarwo) yang terhormat. Tidak ada kontribusi, tapi secara tiba-tiba diberikan saja," ungkap koordinator aksi, Ery Mahmudi dalam orasinya.
Pemberian gelar itu, lanjutnya, sarat kejanggalan. Sehingga menuntut pihak kampus untuk meninjau ulang. "Kampus adalah mimbar akademis bukan politis, selamatkan kampus sebagai mimbar akademis dari unsur politis dan pragmatis," teriaknya lagi.
Para pendemo mengancam rektor UINSA jika tetap dilaksanakan pemberian gelar ini kepada Soekarwo, maka aksi lanjutan akan kembali dilakukan Rabu besok, saat gelar kehormatan disematkan. "Pemberian gelar adalah komedi atau lelucon karena di sana masih banyak orang yang penting dan berhak mendapatkan itu," tandasnya.
Terpisah, Wakil Rektor III UINSA Surabaya, Ma'shum Nur Alim justru mempertanyakan aksi mahasiswanya tersebut. "Apa hak mahasiswa untuk menolak itu? Jika tuduhannya sarat politis, sepanjang secara akademik memenuhi syarat, kenapa harus ada penolakan?" tanya Ma'shum.
Ma'shum juga membantah ada nuansa politis dalam penganugerahan gelar kehormatan kepada Soekarwo. "Kalau itu bermuatan politis kami akan memberikan gelar itu sewaktu beliau masih menjabat," tegasnya.
"Justru kita hindari persoalan politis itu, dan kita berikan sekarang ketika sudah tidak menjabat sebagai gubernur) sehingga kita betul-betul akademis," sambungnya.
Pemberian gelar itu, Ma'shum menandaskan, menyangkut kontribusi Soekarwo di Jawa Timur. Tidak hanya untuk UINSA. "Beliau punya jasa yang luar biasa untuk pengembangan guru-guru pendidikan Agama Islam Madrasah Diniyah (Madin) di Jatim, dan di seluruh Indonesia, itu tidak ada program seperti itu kecuali di Jatim," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.
Baca SelengkapnyaAlam Jamaaluka Tentua, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara berhasil juara suara rendah pria dan tampil di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dewi tetap diwisuda dan mendapatkan ijazah sarjana diwakilkan oleh orangtuanya
Baca SelengkapnyaPemberian gelar ini sempat dianggap kontroversial karena Soekarno dijadikan imam yang harus dipatuhi umat Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia menyebut pencopotan gelar Profesor Kehormatan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman harus dilakukan secara berhati-hati.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaMakam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca SelengkapnyaWira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca Selengkapnya