Merdeka.com - Malang nian yang dialami KB, ibu muda berusia 22 tahun ini yang berasal dari Joanyar kecamatan Seririt kabupaten Buleleng, Bali. Ia dipukuli dan diseret ke jalan raya oleh suaminya sendiri KS (24) saat memeriksa kehamilan pertamanya di bidan praktik wilayah Seririt.

Dikatakan Kapolsek Seririt, Kompol Supriadi Rahman bahwa saat ini suaminya sudah diamankan di Polsek tepat saat kejadian. Katanya, malam itu suaminya datang dalam keadaan usai menenggak minuman keras.

Lanjutnya, tiba di rumah tidak mendapatkan istrinya ada di rumah. Ketika ditelepon kawannya bahwa istrinya dilihat diantar saudara ipar masuk sebuah tempat praktik bidan.

"KS jemput istrinya langsung masuk ruang praktik dan menyeret keluar istrinya (korban). Saat itu istrinya dipukuli hingga ke jalan raya, saat itu anggota kami yang kebetulan lewat langsung amankan," ucap Kapolsek, Sabtu (11/7).

Bahkan akibat penganiayaan ini mengakibatkan lalu lintas jalan raya jadi macet. Bahkan banyak warga yang mencibir laki-laki yang tega memukuli istrinya yang baru hamil anak pertama berumur 3 bulan kandungan.

Dikatakan Kapolsek, ketika menjalani pemeriksaan di Mapolsek Seririt, KS diketahui usai minum-minuman keras jenis tuak. Sang suami beralasan memaksa istrinya untuk pulang karena tidak ada biaya untuk memeriksakan kesehatan.

Pelaku ketika itu kami ketahui dalam kondisi mabuk usai minum tuak di Desa Syulanyah, kami minta diantarkan ke Desa Ringdikit di mana dia mendapatkan minuman itu dan menyitanya," ucapnya.

Sayangnya ketika menjalani pemeriksaan dan penahanan di dalam sel, istrinya datang dan memohon sambil menangis agar KS (suaminya) dibebaskan. "Ya kita lepaskan karena pertimbangan permohonan dari istrinya," ucap Kapolsek, dengan syarat membuat surat pernyataan yang menjelaskan tidak akan mengurangi perbuatan kasar terhadap istrinya.