Mabuk Berat Sambil Bawa Parang, Hamka Ditembak Polisi
Merdeka.com - Anggota Polsek Mariso, Makassar, Aiptu Nur (55), terpaksa keluarkan tembakan ke arah Hamka (22), warga Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala dan mengenai paha kanan, Kamis petang, (25/4) sekitar pukul 17.30 wita. Ini dilakukan karena yang bersangkutan membawa parang dalam keadaan mabuk berat dan situasinya membahayakan petugas saat coba dilerai agar keributan dengan seorang rekannya tidak berlanjut.
Setelah mendapat perawatan di RS Bhayangkara, Hamka kini sudah kembali ke rumahnya. Sementara Aiptu Nur sendiri masih dalam pemeriksaan oleh seksi propam Polrestabes Makassar.
"Iya ada laporan masuk soal penembakan itu. Terpaksa anggota kami di lapangan ambil tindakan karena warga korban tembak itu dalam keadaan mabuk berat dan bawa sajam berupa parang saat berusaha dilerai oleh anggota karena yang bersangkutan tengah ribut dengan rekannya. Kasusnya masih kami dalami. Kalau ada kekeliruan pada anggota kami, pasti kami tindak," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Wahyu Dwi Ariwibowo saat ditemui di Mapolrestabes, Jumat, (26/4).
Sementara Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Polisi Hotman Sirait menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Kata dia, awalnya Aiptu Nur bermaksud pulang ke rumahnya di Kecamatan Manggala usai tugas.
Di tengah jalan, Aiptu Nur yang masih berpakaian dinas lengkap mendapati tiga warga yang tengah ribut, dua di antaranya dikenali karena masih tetangganya. Salah satunya adalah Hamka yang bawa sajam. Ketiga warga itu adalah pekerja di Rumah Potong Hewan (TPH).
"Anggota ini menyadari kalau orang-orang yang lagi ribut itu di bawah pengaruh minuman keras, dalam kondisi mabuk berat. Karena kebiasaan para pekerja di RPH itu kalau kerjaan sudah selesai, mereka biasanya mabuk-mabukan dengan ballo (miras tradisional)."
Saat berusaha melerai keributan itu, ada warga yang sempat teriak mengingatkan, awas pak ada parangnya. Daripada konyol, ya anggota kita keluarkan tembakan mengarah ke paha karena diduga korban ini mau melakukan penyerangan," kata Hotman Sirait.
Kabid Propam Polda Sulsel ini mengakui, Aiptu Nur tidak keluarkan tembakan peringatan saat kejadian karena situasinya saat itu sangat berisiko khususnya bagi polisi bersangkutan karena jarak yang sangat dekat dengan Hamka.
"Kita sudah mendatangi korban saat masih di rumah sakit. Juga sudah bertemu keluarganya dan memberikan pemahaman. Mereka anggap tidak ada lagi masalah," pungkas Kombes Polisi Hotman Sirait.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaPenyergapan kurir narkoba di Tanjung Jabung Barat, Jambi diwarnai insiden tak diinginkan. Seorang ibu hamil terluka akibat diterjang peluru petugas.
Baca SelengkapnyaAksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaBukan orang sembarangan, ternyata sosok mendiang kolonel Gunawan memiliki peranan penting bagi Jusuf Hamka, terlebih saat sang bos jalan tol masih remaja.
Baca SelengkapnyaPria tersebut ditangkap polisi di Lampung usai tragedi pembunuhan
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaSaat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca Selengkapnya