Mabes Polri: Ormas sweeping belum tentu zalim
Merdeka.com - Mabes Polri sudah memperingatkan agar ormas-ormas tidak melakukan tindakan main hakim sendiri seperti melakukan sweeping minuman keras dan tempat hiburan menjelang bulan Ramadan. Selama ini, yang boleh melakukan teguran adalah polisi.
"Pada prinsipnya negara ini jangan kalah dengan kezaliman. Apakah mereka yang unjuk rasa, sweeping itu zalim, kami tidak bisa mengatakannya juga seperti itu. Tapi pada dasarnya tiap tindakan melanggar hukum tidak dibenarkan," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Divisi Humas Polri, Jakarta, Jumat (20/7).
Polri berjanji akan menindak tegas ormas-ormas yang melanggar ketertiban dan hukum. "Sesuai dengan bentuk pelanggarannya, bisa proses pidana atau dibubarkan apabila melakukan tindakan pidana. Kalau melanggar ketertiban umum kami lihat dulu ada unsur pidana atau tidak" jelas Agus.
Agus membantah jika Polri tidak melakukan komunikasi dengan ormas. Menurut Agus, pihak kepolisian telah beberapa kali melakukan dialog dengan ormas-ormas tersebut.
"Untuk dialog komunikasi pasti terus menerus dilakukan secara intensif, hanya saja ada hal menurut mereka mendesak untuk dilakukan hingga kesannya bahwa apa yang kami komunikasikan tidak berhasil," ujar Agus.
Menjelang Ramadan, banyak ormas melakukan sweeping. Seperti yang terjadi di Bandung. Massa laskar FPI Bandung Raya mendobrak gudang minuman keras yang terletak di kawasan Andir, Bandung. Meski ada polisi, tetapi aparat tersebut tak bisa berbuat apapun dan membiarkan aksi berlangsung.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya peran serta masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetentuan ini mengubah aturan sebelumnya yang mengatur bahwa Bareskrim terdiri atas paling banyak 6 direktorat, 3 pusat dan 4 biro.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaPencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca SelengkapnyaUpaya lain untuk mengantisipasi kemacetan adalah dengan melakukan pembatasan truk angkutan barang sumbu 3 atau lebih.
Baca SelengkapnyaDua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaEks Kabareskim Polri ini berharap agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaListyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca Selengkapnya