Lurah camat diduga ikut kampanye, Pemkot Solo tunggu surat Panwaslu
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bersikukuh Lurah Pucangsawit Selfi Rawung dan Camat Jebres Tamso tak melanggar aturan soal netralitas PNS. Meskipun keduanya terbukti menghadiri acara salah satu calon peserta Pilkada Solo FX Hadi Rudyatmo, beberapa hari lalu.
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) bahkan telah memeriksa keduanya, dan akan melaporkan kedua pejabat itu ke Kementerian Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB).
Menyikapi hal ini, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo, Hari Prihatno mengatakan pihaknya masih berpegang pada hasil klarifikasi lurah dan camat beberapa hari lalu. Dalam klarifikasi itu, pihaknya tidak menemukan unsur pelanggaran oleh keduanya.
"Kami telah melakukan klarifikasi kepada keduanya. Mereka dengan tegas menyatakan tidak mengarahkan untuk memilih calon tertentu. Kehadiran mereka murni karena pemangku wilayah saja," ujar Hari, Rabu (9/9).
Begitu pula terkait tanda tangan dan stempel kelurahan yang tertera pada surat undangan, Hari mengatakan yang bersangkutan hanya mengetahui sebagai pemangku wilayah. Pengundang acara juga bukan kelurahan, melainkan paguyuban RT RW Pucangsawit.
"Kami masih menunggu surat dari Panwaslu, jadi kami belum akan melakukan tindakan apapun," katanya.
Terkait hasil pemeriksaan Panwaslu, Hari menjelaskan, akan melihat dulu penjelasan Panwaslu. Mengacu pada aturan kepegawaian, lanjut dia, yakni Peraturan Pemerintah (PP) 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Netralitas PNS, tidak ditemukan adanya pelanggaran. Alasanya, acara yang digelar belum masuk masa kampanye.
"Kami akan lihat dulu seperti apa, kalau memang perlu ditindaklanjuti lagi, ya mungkin akan dibentuk tim. Tapi kalau menurut saya klarifikasi kemarin cukup," jelasnya.
Sebelumnya, 2 PNS yang mengikuti kegiatan pertemuan tokoh masyarakat yang dihadiri calon wali kota incumbent FX Hadi Rudyatmo, Rabu (26/8) malam, diperiksa Panwaslu. Kedua pejabat yakni Camat Jebres, Tamso dan Lurah Pucangsawit, Selfi Rawung. Keduanya menghadiri acara yang digelar di depan rumah mantan wali kota Solo tersebut.
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Solo mengaku sudah melakukan pemanggilan kepada keduanya, Senin (7/9) kemarin. Selfi Rawung lurah Pucangsawit sudah diperiksa, sedangkan Camat Jebres, Tamso belum dilakukan pemeriksaan karena dalam kondisi sakit.
Ketua Panwaslu Solo, Sri Sumanta mengatakan ada indikasi keduanya bertindak tidak netral dan terlibat dalam politik praktis. Ketidaknetralan tersebut dibuktikan dengan sejumlah foto dan saksi mata.
"Kami sudah mengumpulkan saksi dan sejumlah bukti, salah satunya foto saat kegiatan tersebut. Kami melihat ada indikasi ketidaknetralan sebagai seorang PN," ujar Sumanta, Selasa (8/9).
Dia menambahkan, hari ini pihaknya telah mengirimkan surat kepada Sekda, pejabat Wali Kota, Kemenpan-RB dan BKD.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sering Ditinggal Gibran Kampanye, Begini Kondisi Pemkot Solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kerap cuti untuk kampanye sebagai Cawapres nomor urut 2. Bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja Pemkot Solo?
Baca SelengkapnyaBawaslu Jadikan Temuan PPATK untuk Verifikasi Sumber Dana Kampanye
Setiap pasangan calon diperbolehkan menerima sumbangan dari sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaTak Lapor Dana Kampanye, Bawaslu Diskualifikasi 5 Parpol
Bawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heboh Panwascam Kranggan Kota Mojokerto Ramai-Ramai Mundur 14 Hari Jelang Pemilu, Ternyata Ini Sebabnya
Total yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kena Somasi, Dianggap Tebang Pilih Tangani Aduan Dugaan Pelanggaran Pemilu
Bawaslu dinilai diskriminatif dalam menangani laporan pelanggaran pemilu
Baca SelengkapnyaBawaslu Ingatkan Partai Serius Laporkan Dana Kampanye, Ini Sanksinya
Data dari PPATK bisa dijadikan peringatan oleh seluruh peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaPolisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaTerbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Baca Selengkapnya