Lukas Enembe: Saya Masih dalam Perawatan, Belum Bisa Bicara Terlalu Banyak
Merdeka.com - Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan dirinya masih dalam keadaan sakit dan belum bisa beraktivitas normal. Kondisinya itu dia sampaikan melalui video singkat yang diberikan kepada wartawan.
Dalam keterangan video yang diterima di Jayapura, Jumat (30/9), dia juga mengaku kakinya mengalami pembengkakan sehingga sulit berjalan.
"Saya masih dalam perawatan, belum bisa bicara terlalu banyak, berjalan terlalu lama, dan tidak bisa kelelahan," kata Lukas Enembe dalam video itu.
Dia mengatakan, kakinya terasa sakit sekali dan masih membengkak."Saya juga harus minum obat tepat waktu, tidak boleh terlambat," imbuhnya seperti dilansir Antara.
Dalam video wawancara berdurasi sekitar 1 menit 35 detik itu, Lukas Enembe juga memperlihatkan sejumlah obat-obatan yang dia konsumsi.
KPK Diminta Beri Izin Berobat
Sementara itu, Elvis Tabuni, tokoh masyarakat pegunungan Puncak, memohon pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan izin Lukas Enembe melanjutkan pemeriksaan kondisi kesehatannya di Singapura.
"KPK, kami memohon sebagai perwakilan keluarganya agar diberikan izin untuk melanjutkan pengobatan di Singapura," kata Elvis.
Hal senada juga disampaikan Franklin Wehey, seorang aktivis Papua. Dia meminta agar Lukas Enembe dapat menyelesaikan sisa masa jabatannya.
"Karena Lukas Enembe sudah mengabdi di Pemerintah selama 25 tahun, beliau memimpin Tanah Papua dan mengurus rakyatnya hingga beliau jatuh sakit seperti ini," ujar Franklin.
Sebelumnya, Lukas Enembe memberikan keterangan pers kepada wartawan, di Jayapura, Jumat (30/9). Namun, awak media hanya diberi akses sampai pintu rumahnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lukas Enembe dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Selasa (26/12).
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal usia saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto
Baca SelengkapnyaKorban luka akibat kerusuhan saat iring-iringan prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, mencapai 14 orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud mengatakan langkah pemerintah terhadap Lukas Enembe turut dipengaruhi oleh penyakit yang dideritanya.
Baca SelengkapnyaSikap Lukas Enembe yang meminta berdiri ingin menunjukkan dirinya kuat serta tidak bersalah.
Baca SelengkapnyaLukas sempat minta berdiri. Saat dibantu kerabatnya untuk berdiri, tak lama kemudian Lukas mengembuskan napas terakhirnya.
Baca SelengkapnyaKaligis menceritakan, Lukas memang beberapa waktu terakhir mengalami masalah pada ginjalnya
Baca Selengkapnyamendiang Lukas Enembe melaporkan aset kekayaan surat berharga senilai Rp1,26 miliar.
Baca SelengkapnyaLukas Enembe meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta sekira pukul 11.00
Baca Selengkapnya