Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Luhut Pandjaitan akui pilih deputinya sedikit berbau KKN

Luhut Pandjaitan akui pilih deputinya sedikit berbau KKN Luhut Binsar Panjaitan. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan membeberkan proses penunjukan kelima deputinya. Dari permintaan 'titipan' Presiden Joko Widodo hingga koneksi orang yang dikenalnya dalam jajaran TNI.

Pertama, Luhut menceritakan bagaimana dirinya memilih Yanuar Nugroho sebagai Deputi II bidang Pengelolaan Program Prioritas dipegang Yanuar Nugroho.

"Saya kenal Pak Yanuar ini dari presiden. Jadi presiden titip, bukan titip tapi bilang ke saya, Pak Luhut itu di sana ada yang hebat banget, namanya Yanuar," ujar Luhut di Auditorium III Sekretariat Negara, Kamis (2/4).

Usai Presiden bilang demikian, Luhut lalu mencari rekam jejak Yanuar Nugroho. Saat melihat CV-nya, Luhut sependapat dengan Presiden Jokowi atas sosok Yanuar yang capable.

"Saya cari Curriculum Vitae-nya, loh ini hebat banget. Saya lihat beliau sekolah dapat scholarship dan beliau orang Indonesia pertama dapat penghargaan di Inggris dalam bidang inovasi seperti ini. Dan dia minta mundur dari Manchester University dan itu ditolak karena dianggap dia sangat dibutuhkan di sana. Sehingga tiga minggu lalu dia masih meluluskan dua Phd di Manchester University. Jadi kalau mau dapat Phd minta sponsorship saja dari dia. Dan setelah saya bertemu, saya lihat wah paten juga ini orang," beber Luhut kepada awak media.

Kemudian, Luhut bertutur saat dia memilih Darmawan Prasodjo (Darmo) sebagai Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi. Dalam memilih Darmo, Luhut akui ada sedikit Nepotisme (KKN) sebab mengenal ayahnya.

"Memang ada KKN sedikit karena dulu ayahnya adalah instruktur saya di akademi militer. Pas saya ketemu dia, wah ini orang boleh juga. Saya lihat CV-nya paten juga," ujar Luhut.

Lalu, Luhut mengaku mengenal Purbaya Yudhi Sadewa yang ditempatkan pada Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, dari temannya.

"Saya tahu dari teman saya. Katanya orang hebat. Saya pingin tahu juga hebatnya seperti apa. Tapi pas saya ketemu dan diberi brief data-data kepada saya, itu sangat akurat. Dan kemudian saya tes lagi saat pertemuan saya dengan World Bank dan IMF, saya suka bawa dia," ujarnya.

Luhut mengaku Purbaya ini bagian dari timses Jokowi-JK pada Pilpres 2014 kemarin. Bahkan, Purbaya sempat memberikan briefing Jokowi dalam debat dan kampanye.

"Selama kampanye Pak Jokowi, dia yang membrief Pak Jokowi dan Pak Jokowi sangat puas dengan Pak Purbaya," ujar Luhut.

Purbaya pun, kata Luhut, yang juga menyusun posisi para deputi ini. "Sehingga pada saat penyusunan ini saya serahkan kepada beliau, dan termasuk nama Pak Andogo dan Pak Eko, dan beliau bilang Saya setuju Pak Luhut," ungkap Luhut.

Luhut menambahkan selama proses itu dirinya sering komunikasi dengan Presiden Jokowi. Jika Presiden Jokowi tidak sreg, maka Luhut membatalkan calonnya.

"Jadi mekanisme pengambilan keputusannya, saya lakukan seperti saat saya di militer. Saya lihat dulu semuanya walaupun Pak Presiden setuju, tapi kalau tidak pas saya akan lapor ke beliau. Tapi kebetulan apa yang dipikirkan beliau apa yang kami butuhkan itu cocok dan kita jalan," ujarnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2
Ganjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2

Ganjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.

Baca Selengkapnya
Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga
Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga

Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar: Kalau Presiden Jokowi Bisa Dihadirkan di MK Sangat Ideal
TPN Ganjar: Kalau Presiden Jokowi Bisa Dihadirkan di MK Sangat Ideal

Menurutnya, menteri yang berkaitan langsung dengan bansos tanggungjawab di Presiden.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana

Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana

Baca Selengkapnya
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya