Luhut Klaim Mobilitas Masyarakat Menurun Selama PPKM Darurat
Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat telah terjadi penurunan signifikan terhadap mobilitas masyarakat. Hal tersebut terlihat dari indikator Google Traffic, Facebook Mobility, hingga Night Light atau Cahaya Malam NASA.
"Hasil monitoring kami terhadap indikator Google Traffic, Facebook Mobility, hingga Night Light atau Cahaya Malam NASA telah terjadi penurunan yang sangat signifikan terhadap penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat," kata Luhut saat konferensi pers, Sabtu (17/7).
Luhut mengatakan hal tersebut memberikan harapan kita bahwa penularan varian delta ini bisa diturunkan. Dia juga mengakui saat ini kasus menunjukan tiga hari ke belakangan mengalami penurunan.
"Namun penurunan dan mobilitas masyarakat ini tidak serta merta langsung menunjukan penambahan kasus, walaupun tiga hari ke belakangan ini terlihat data-data sudah mulai membaik, karena masa inkubasi penularan terjadi sebelumnya dan berbagai faktor lain," ungkapnya.
Sementara itu, hasil dari penelitian dan institusi dibutuhkan waktu kurang 14-21 hari. Sehingga nantinya kasus bisa menurun.
"Hal itu sangat mungkin terjadi jika konsisten menerapkan pelaksanaan PPKM ini," ungkapnya.
Luhut juga menjelaskan pihaknya menggunakan dua indikator dalam periode mengevaluasi transisi beberapa relaksasi yang bisa dilakukan. Hal tersebut kata dia jika indikator penambahan kasus dan BOR semakin baik.
"Kebetulan dua hari ini semakin baik dan lihat 14-21 hari itu, kita sudah masuk periode tersebut. Maka kami ada fase relaksasi berikutnya," bebernya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melihat ada daerah yang mengalami penurunan kasus. "Seperti DKI Jakarta, saya harap Bali juga bisa menurun dalam dua tiga hari ke depan. Tapi kalau kita konsisten semua, akhir Juli akan semakin baik. Oleh sebab itu saya minta semua tempat di Banten, Jatim, Jateng, bahu membahu untuk melawan varian Delta ini," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hubungi Nomor Ini Jika Mengalami Pecah Ban Mobil saat Mudik
Banyak masyarakat memilih mobil sebagai transportasi mudik karena faktor fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan moda transportasi lainnya.
Baca SelengkapnyaMemberatkan, Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Bakal Dihapus
Kebijakan pemutihan tidak efektif, masyarakat cenderung menunda pembayaran pajak karena menunggu pemutihan.
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang
Dermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca SelengkapnyaCarut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel
Sejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.
Baca SelengkapnyaLuhut Akhirnya Buka Suara Soal Rencana Kenaikan Pajak Sepeda Motor
Strategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaKemenhub: Tak Perlu Khawatir Mudik Pakai Mobil Listrik, Sudah Aman dan Teruji
Yusuf menekankan bahwa SOP terkait terkait tata cara pengangkutan mobil listrik dalam penyebarangan di kapal feri berlaku secara umum.
Baca SelengkapnyaMenhub Minta Warga Tak Mudik Naik Motor: Penyebab 70 Persen Kecelakaan
Menteri Perhubungan Budi Karya melarang masyarakat mudik menggunakan sepeda motor karena rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaKKB Gali Lubang Putus Jalan Trans Papua Sugapa Titigi di Intan Jaya, Begini Penampakannya
Aksi KKB mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.
Baca Selengkapnya