Luhut: Jangan Terlalu Nyinyir Kalau Enggak Mengerti Masalah
Merdeka.com - Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan meminta, semua pihak kompak dan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Dia juga minta agar tidak ada yang nyinyir jika tidak mengerti masalah yang ditangani pemerintah dalam menangani Covid-19 ini.
"Tanpa disiplin yang kuat, tanpa melakukan aturan yang kuat, tanpa implementasi terhadap semua ketentuan ini, apa pun yang kita kerjakan tidak akan bagus. Jadi bangsa ini harus kompak. Jadi saya sekali lagi ngomong mungkin agak sedikit keras, jangan terlalu nyinyir kalau ndak mengerti masalah," tegasnya dalam konpers virtual, Jumat (18/9).
"Jadi kalau perlu datang, tanya sama kita, kita kerja kok, kita ini punya otak, juga kekuatan, punya tim yang bagus. Jadi tidak usah merasa bahwa ini tidak bisa, ini tidak bisa. Anda belum pernah bekerja, kan? Jadi nggak usah berkomentar kalau belum paham," tambah Luhut.
Dia mengatakan, personel TNI-Polri akan dikerahkan dalam rangka pendisiplinan penanganan Covid-19. Menurutnya, belakangan ini patroli sudah makin ketat.
"Terkait jumlah personel TNI-Polri yang dikerahkan, nanti bisa dijelaskan oleh dan Jenderal Andika maupun Komjen Gatot. Dan tentu ini akan berpengaruh hasilnya di lapangan. Tapi sepanjang yang kami tahu sekarang, karena sejak dua hari lalu kami sudah briefing, Anda bisa lihat patroli itu sudah makin ketat," ujarnya.
Menko Maritim dan Investasi itu menambahkan, pengetatan penanganan Covid-19 ini memperhatikan keseimbangan dengan pergerakan ekonomi. Meski tidak mudah, jika dilakukan kompak pasti bisa dilewati.
"Tak mudah, tapi kalau kita kerjakan ramai-ramai pasti bisa," ungkapnya.
Purnawirawan TNI itu juga mengimbau kepada masyarakat segera melakukan pengecekan ke rumah sakit apabila ada gejala Covid-19 sekecil apa pun. Menurutnya, harus segera ada tindakan ke dokter bila ada gejala corona.
"Seperti panas badan, batuk, sesak napas, supaya segera masuk ke dokter untuk pengecekan, hilang indra penciuman. Ya ini tadi adviser saya, jadi kalau saya ndak ngerti, teman-teman media ada di keliling saya yang pintar-pintar, jadi jangan ada yang nyinyir juga itu," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJika kondisi di Terusan Suez dan Terusan Panama tidak kembali kondusif, bisa berdampak pada peningkatan inflasi.
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca Selengkapnya