LPSK siap beri reward bagi yang bisa menemukan Angeline
Merdeka.com - Semua pihak seperti kehabisan akal untuk menemukan Angeline yang hilang. Polisi, LSM hingga paranormal ikut mencari namun hasilnya bocah SD kelas yang masih berumur 8 tahun ini belum juga ditemukan.
Bahkan saat Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menggelar seminar di Kuta Bali Kamis (4/6), Kapolda Bali langsung meminta bantuan untuk menemukan Angeline. Angeline sendiri sudah menghilang selama 18 hari dari rumahnya di Jalan Sedap Malam Denpasar.
Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai mengaku lembaganya siap membantu pencarian Angeline yang hilang misterius ini. Haris berharap masyarakat ikut proaktif memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait, termasuk institusinya.
"Apabila pihak yang memiliki informasi ini takut mendapat ancaman, teror dari pelaku, kita akan lindungi," kata dia.
Haris juga mengatakan jika institusinya siap memberikan reward kepada pihak yang berhasil menemukan bocah berambut panjang sebahu dan berwajah manis putih bersih tersebut. "Kami siap membantu dan memberi reward," kata Haris tanpa merinci lebih lanjut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan berkatan KKB.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Luluk menuturkan, sudah ada tujuh orang yang bersikap mendukung hak angket.
Baca Selengkapnya"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Eks Panglima TNI itu punya alasan tersendiri sebelum menerima lamaran sang perwira Polri bagi putrinya.
Baca SelengkapnyaDari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaCerita Angelina Sondakh tentang bagaimana dia bertahan hidup di dalam penjara selama 10 tahun.
Baca SelengkapnyaPemilu harus tetap pada demokrasi dan tidak terpengaruh sebab rasa takut terhadap sesuatu.
Baca SelengkapnyaKPK memastikan tetap mengusut laporan IPW atas dugaan Ganjar terima gratifikasi
Baca SelengkapnyaAtikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca Selengkapnya