Lelang KPK, barang gratifikasi paling banyak dari BUMN

Merdeka.com - Lelang barang-barang gratifikasi hasil sitaan KPK di kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan berjalan ramai. Sekitar 80 orang peserta lelang saling berebut barang-barang yang dilelang.

Salah satu yang menarik adalah rebutan barang sitaan gratifikasi berupa boneka porselen. Ada seorang ibu-ibu dan bapak-bapak berebut boneka itu untuk anaknya. Akhirnya barang terjual dengan harga Rp 170 ribu.

Menurut Sugianto, Kepala Sub Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara DJKN, sebanyak 45 item yang dilelang hari ini. Panitian memperoleh uang Rp 70 juta dari hasil lelang itu. Padahal target awal hanya Rp 35 juta.

Boneka Porselen itu memang salah satu barang paling murah bersama kain batik yang dilepas dengan harga Rp 70 ribu. Barang lain yang laku terjual adalah dua Pulpen Montblanc masing-masing seharga Rp 1,5 juta. Sementara paling mahal adalah harga jam tangan TAG Heuer seharga Rp 8,6 juta dan

Sementara itu, beberapa barang yang tidak laku di antaranya lima lembar voucher belanja masing-masing senilai Rp 100 ribu, total senilai Rp 500 ribu. Voucher ini dibuka dengan harga Rp 369 ribu. "Terlalu mahal selisihnya hanya Rp 130 ribu," kata seorang peserta lelang. Voucher itu pun tidak ada yang menebus.

Barang lain yang tidak laku adalah parcel berisi mug, gelas, dan piring kecil. Parcel ini dibuka dengan harga Rp 348.600. Tidak ada yang bersedia menawar parcel ini. Barang lain yang tak laku adalah sebungkus teh China dengan harga pembukaan Rp 250.500, juga tidak ada yang berminat.

Sugianto menjelaskan, barang-barang itu merupakan hasil penyitaan KPK berstatus barang gratifikasi, yang akhirnya disita jadi milik negara. Ada pemberian dari pihak ketiga ke pejabat negara, karena ada laporan ke KPK.

"Lalu KPK menyita, dan diberikan kepada Kemenkeu, dan pihak Kemenkeu akan melelang. Barang dari gratifikasi banyak, dari BP Migas, BUMN, Pertamina. Nanti kalau ada tidak laku kita akan lelang ulang," terangnya.