Merdeka.com - Polisi membekuk dua pengedar narkoba kelas kakap, bernama Briyan alias KB (29), dan Aminuddin alias Pelor (30). Satu di antaranya tewas tertembus timah panas karena melawan petugas saat ingin diamankan. Penangkapan ini merupakan pengembangan di daerah Karawang, Jawa Barat.

"Dia (KB), melakukan perlawanan kemudian dilaksanakan tindakan tegas. Selanjutnya pelaku dilarikan ke RS Polri namun nyawanya tak tertolong," ujar Direktur Resnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta melalui siaran pers, Selasa (17/1).

Menurut Nico, pihaknya sebelumnya melakukan penangkapan terhadap Aminuddin. Di mana, pelaku diintai sejak tanggal 12 hingga 16 Januari, dan sering beroperasi di kawasan Hayam Wuruk dan Cengkareng.

Dari hasil pengembangan, lanjutnya, petugas menangkap pelaku lain yakni Briyan yang diketahui residivis dan sudah tiga kali keluar masuk penjara dalam kasus yang sama.

"Terakhir dia terlibat kasus peredaran sabu seberat 12 kilogram dan mendekam di Lapas Salemba," ujarnya.

Lebih lanjut Nico membeberkan, dari dua pelaku pihaknya mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 8,7 kilogram. Barang haram ini ditemukan di sebuah rumah di kawasan Kapuk Pulo, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Kemudian kita geledah juga di rumah Aminuddin di Jalan Jembatan Gantung, Angke, Cengkareng, Jakarta Barat. Di sana kita temukan satu pucuk senjata jenis air softgun dengan tujuh amunisi. Senjata ini diduga dipakai pelaku untuk menakut-nakuti petugas atau orang lain," jelas Nico.

"Lalu kita geledah di rumah Briyan di kawasan Cisauk, Tangerang Selatan, polisi juga mendapati senjata air softgun jenis revolver. Selain senjata, polisi juga menemukan 22 butir epiderin," tandasnya.

Saat ini, jasad Briyan masih berada di RS Polri. Sementara polisi terus melakukan pengembangan dengan membawa satu tersangka yang berhasil diamankan, yakni Aminuddin.