Latihan penanggulangan teror, BNPT justru tak punya peluru
Merdeka.com - Anggota Komisi III Aboe Bakar Al Habsyi heran dengan minimnya fasilitas untuk penanggulangan aksi teror. Dia mencontohkan anggota Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang tak punya peluru saat latihan. Aboe Bakar Al Habsyi minta pemerintah menambahkan anggaran untuk BNPT agar bisa maksimal memerangi terorisme.
"Sedih ini Pak Luhut, BNPT latihan saja pelurunya kurang, gimana itu pak?" kata Abu Bakar Al Habsyi saat rapat dengan DPR di Ruang Banggar, Jakarta, Senin (15/2).
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengamini yang diutarakan Abu Bakar Al Habsyi. Tidak hanya BNPT, Densus 88 anti teror juga tak mempunyai fasilitas dan peralatan lengkap. Padahal Densus 88 anti teror adalah pasukan di garis depan dalam upaya menumpas terorisme.
"Saya ini mantan Gultor 81 anti teror tahu mana saja alat yang bagus dan fasilitas yang baik. Jujur saya minta Pak Kapolri dan Presiden untuk menambahkan dana Rp 1,9 triliun," kata dia.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menambahkan, sejauh ini TNI membantu polri dalam penanganan dan penyerbuan aksi-aksi terorisme. Sebab, fasilitas yang dimiliki TNI cukup mumpuni. Kopassus dan Denjaka akan ditempatkan pada posisi strategis untuk mengikis aksi terorisme.
"Contoh di Poso, ini SOP nya sudah ada mereka (TNI) membantu Polri melakukan penyerbuan. Presiden dan Panglima juga setujui itu, kemarin bom Thamrin Kopassus sudah ada di belakang dan siaga di Sarinah bantu polisi," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaAnggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.
Baca Selengkapnya