Laode akan tindak tegas siapapun yang menyalahgunakan nama KPK
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) angkat suara saat Subdit Jatanras Polda Metro Jaya merilis adanya penyidik gadungan KPK yang melakukan pemerasan. Korban pemerasan penyidik gadungan tersebut merupakan anggota DPRD Medan, Indra Alamsyah (IA).
Diwakili oleh Laode M syarif, KPK akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menindak tegas pihak-pihak yang melakukan tindakan melawan hukum mengatasnamakan KPK. Pasalnya, nama besar KPK sering kali disalahgunakan untuk melakukan penipuan ataupun pemerasan.
"Sering sekali orang memakai nama KPK untuk menipu dan memeras dan korban tidak langsung lapor karena merasa bersalah, oleh karena itu kami imbau bagi masyarakat itu bukan KPK kami bukan seperti itu. Juga LSM yang mengatasnamakan KPK. Mereka melakukan penggeledahan, ini akan ditindak. Karena pakai lambang KPK, kami akan tindak tegas," ujar Laode saat melakukan konferensi pers di gedung KPK bersama Dirkrimum Polda Metro Jaya, Krisna Murti, Jumat (22/7).
Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) KPK, Ranu Mihardja juga meminta pejabat daerah lebih aktif dan sigap jika mendapati kejadian serupa. Ranu juga mengimbau agar pelaku yang mengaku dari KPK diamankan terlebih dahulu baru kemudian segera melapor.
"Saya mengimbau terutama pejabat daerah, kalau ada seperti ini lapor ke Polda terdekat. KPK selalu pakai surat perintah dan ID. Saran saya tangkap dulu (penyidik gadungan) yang ngaku-ngaku KPK baru lapor ke kepolisian atau KPK," ujar Ranu.
Kejadian berawal saat Indra tiba-tiba saja disambangi penyidik yang mengaku-ngaku dari KPK kemudian memberikan surat perintah penyelidikan. Penyidik gadungan itu kemudian memeras Indra dengan meminta uang Rp 2,5 miliar agar kasus tersebut tidak naik ke tingkat penyidikan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK Buka Peluang Panggil Keluarga Inti SYL untuk Usut Dugaan TPPU
"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali
Baca SelengkapnyaAnaknya Menangis Lantaran Tak Enak Hati Minta Uang Kuliah Profesi, Respons Ayah Ini Bikin Terenyuh
Cara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Terima 149 Laporan Sepanjang Tahun 2023
Dari 62 laporan dugaan pelanggaran kode etik yang diterima Dewas KPK, sebanyak enam laporan telah ditindaklanjuti karena bukti atau alasan yang cukup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua LPM Depok Ditampar & Dipiting Pasutri Polisi, Pelaku Teriak 'Lapor Saja, Saya Anggota!'
Korban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaAyahnya Pejabat Polisi Lulusan Akpol, Anaknya Pilih jadi Bintara Polri Sampai Tanya 'Papa Enggak Malu Kan?'
Saat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaSeberapa Penting Menangis dan Mengungkapkan Perasaan pada Perkembangan Anak Laki-laki
Walau anak laki-laki kerap tidak dibolehkan untuk menangis, namun menangis ternyata penting untuk bisa tetap dilakukan anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaDibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaDewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Elektabilitas 3 Cawapres Terbaru, Siapa Bikin Untung dan Buntung Capresnya?
Mahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca Selengkapnya