Langgar peringatan, bule Swiss tersapu ombak pantai selatan, DIY
Merdeka.com - Nicholas Camoho (34), wisatawan asal Swiss terseret ombak di Pantai Sundak, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (5/10). Nicholas terseret ombak sekitar 100 meter di tengah laut karena berenang terlalu jauh dari pantai.
Wakil Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Sukamto mengatakan Nicholas melanggar peringatan untuk tak berenang di lokasi tersebut. "Sebenarnya sudah ada papan peringatan untuk tidak mandi di laut, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Tetapi tidak dipatuhi korban," kata Sukamto di Yogyakarta seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan setelah terseret ombak, korban berteriak meminta tolong. Petugas sempat kesulitan memberikan pertolongan karena kuatnya ombak pantai. "Setelah mendengarkan teriakan minta tolong, kami langsung memberikan bantuan kepada korban dengan menggunakan pelampung," ujar Sukamto.
Setelah berhasil diselamatkan, lanjut Sukamto, korban mendapatkan perawatan Tim SAR dan tidak ditemukan luka-luka pada tubuh korban sehingga wisatawan asal Swiss tersebut diperbolehkan pulang. "Korban lemas karena berenang terlalu lama, sehingga sempat mendapatkan perawatan," katanya.
Sementara itu, Ketua SAR Satlinmas Baron Marjono memperingatkan masyarakat untuk tidak berenang di laut, sebab sudah ada papan larangan wisatawan sering nekat untuk mandi di laut. "Taatilah segala peraturan yang dibuat, karena itu demi kebaikan dan keselamatan pengunjung sendiri," pinta Marjono.
Dia mengatakan kondisi laut selatan yang sering berubah dan sangat sulit untuk diprediksi berbahaya bagi pengunjung. "Kalau main di pantai tidak apa-apa, asal jangan sampai ke tengah, meski ombaknya kelihatan tenang," katanya.
Marjono mengatakan setiap hari SAR selalu siap bertugas di sekitar pantai selatan untuk memberikan pertolongan bagi wisatawan. "Lebih baik pengunjung berhati-hati saat bermain di laut," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.
Baca SelengkapnyaDulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaBukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa Bumi pernah mengalami perubahan kondisi iklim yang ekstrem.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaPeringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan memperkirakan bahwa danau ini memiliki ukuran yang lebih besar dari laut Mediterania.
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca Selengkapnya