Kunker ke banyak negara, DPR Aceh digugat ke komisi informasi
Merdeka.com - Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh menggugat Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) ke Komisi Informasi Aceh (KIA) terkait hasil kunjungan kerja dewan tahun 2015. Sidang pemeriksaan berkas perkara tersebut digelar, Selasa (9/02) di ruang sidang KIA.
"KIA telah menyampaikan surat panggilan sidang sengketa informasi publik kepada GeRAK Aceh hari ini," kata Kadiv Kebijakan Publik GeRAK Aceh, Fernan, Selasa (9/2) di Banda Aceh.
Gugatan ini dilayangkan, setelah Sekretaris Dewan (Sekwan) tidak memberikan data detail terkait kunjungan sejumlah anggota DPRA ke luar negeri pada tahun 2015 lalu. Di antaranya mereka berkunjung Turki, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Belanda.
Fernan mengatakan, seharusnya Sekwan selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) memberikan informasi kepada publik setiap penggunaan anggaran. Termasuk alasan dewan melakukan Kunker serta manfaat nyata bagi publik di Aceh.
"Ironisnya kunjungan kerja yang dilakukan tidak sejalan dengan kinerja dewan itu sendiri. Dimana pengesahan APBA terseok-seok hingga tahun berjalan," tukasnya.
Berdasarkan hasil monitoring GeRAK Aceh, katanya, tercatat bahwa proses perjalanan keluar negeri yang dilaksanakan oleh anggota DPRA secara sembunyi-sembunyi. Serta ada unsur kesengajaan untuk tidak memberitahukan kepada publik.
"Hal ini menunjukkan bahwa DPRA sengaja melakukan praktik tertutup, padahal di era saat ini semua tindak dan tanduk yang dilakukan DPRA harus diketahui dan di umumkan kepada publik, apalagi dana yang dipakai adalah dana publik," jelas Fernan.
Menurut Fernan, proses sidang di KIA adalah bagian dari upaya permohonan yang disampaikan. Tetapi surat permohonan yang diajukan oleh GeRAK tidak pernah ditanggapi bahkan surat keberatan yang diajukan kepada Sekwan selaku atasan PPID tidak juga dijawab.
"Karena inilah kita melakukan gugatan," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR Minta KPK Usut Terduga Pelaku yang Bocorkan Informasi OTT
Akibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaHak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu: Berujung ke Mana?
Isu hak angket digulirkan untuk mengusut kecurangan Pemilu. Bermula dan berujung ke mana?
Baca SelengkapnyaDPR Minta Ketegasan Pemerintah Pastikan Jadwal PON 2024 karena Bentrok dengan Pilkada Serentak
Dede menilai kepastian regulasi yang mendukung anggaran PON 2024 diperlukan karena menyangkut persiapan dan teknis penyelenggaraan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
F-PKB di DPR Akui Tak Ada Arahan dari Cak Imin soal Hak Angket Pemilu
Saat ini, Luluk menuturkan, sudah ada tujuh orang yang bersikap mendukung hak angket.
Baca SelengkapnyaDewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca SelengkapnyaTegas! Tak Pandang Bulu Usut Dugaan Ganjar Terima Suap, KPK: Merah, Kuning, Hijau Kami Enggak Peduli
KPK memastikan tetap mengusut laporan IPW atas dugaan Ganjar terima gratifikasi
Baca SelengkapnyaApa Itu Hak Angket DPR yang Didorong Ganjar Usut Dugaan Kecurangan Pemilu, Ini Syarat dan Aturannya
Ganjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDPR Minta Paman Bunuh Keponakan Berkedok Kebakaran Dijerat Pembunuhan Berencana
Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya