Kumpulkan Warga Sambut Sandiaga, Kades di Mojokerto Diduga Janjikan 'Uang Lelah'
Merdeka.com - Kades Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto, Suhartono, menjalani sidang perdana pelanggaran pidana Pemilu di Pengadilan Negeri Mojokerto, Kamis (6/12).
Ia didakwa karena terlibat dalam kampanye calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno pada 21 Oktober lalu.
Dalam sidang dengan agenda pembacaan surat dakwaan dan mendengarkan keterangan saksi ini, terdakwa hadir didampingi oleh tim kuasa hukumnya, Abdul Malik.
Jaksa Penuntut Umum (JPU), Rudy Hartono pun membacakan dakwaannya. Menurut Rudy, kasus ini bermula saat terdakwa menyiapkan acara penyambutan Sandiaga Uno, dengan meminta istrinya untuk mengirim pesan singkat ke ibu-ibu PKK dan kader agar pada 21 Oktober nanti berkumpul di depan pabrik dengan berpakaian bebas menyambut Sandiaga.
"Nanti akan diberikan uang Rp 20 ribu, sebagai pengganti uang lelah," kata Rudy saat membacakan dakwaan.
Untuk menguatkan dakwaannya, jaksa menghadirkan lima saksi yang berasal dari Panwascam hingga Komisioner Bawaslu Kabupaten Mojokerto.
Atas kasus ini, Kades Sampangagung dijerat dengan Pasal 282 UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Ia pun terancam hukuman maksimal satu tahun penjara dan denda Rp 12 juta.
Sementara itu, Kuasa Hukum terdakwa, Abdul Malik menyatakan, jika kliennya tidak bersalah. Sebab, dalam kasus tersebut kliennya merasa tidak tahu jika yang dilakukan adalah salah.
Sebab, selama ini Bawaslu dianggap tidak pernah melakukan sosialisasi terkait dengan larangan tersebut.
"Klien saya pada saat kejadian, hanya menemani warga. Ia tidak tahu, jika yang dilakukannya itu salah, karena selama ini tidak ada sosialisasi dari Bawaslu," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paspampres Buka Suara Usai Diduga Aniaya Warga Bentangkan Spanduk Dukung Ganjar Saat Jokowi di Gunungkidul
Pembentang spanduk dukung Ganjar diduga dianiaya Paspampres.
Baca SelengkapnyaJokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca SelengkapnyaCalegnya Diduga Terlibat Politik Uang, Demokrat: Sudah Ditangani Bawaslu, Kita Hormati
"Sudah ditangani oleh pihak Bawaslu. Kita hormati prosesnya," Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono
Baca SelengkapnyaPasutri di Yogyakarta Diduga Diculik dan Dianiaya Terkait Utang, Kasus Ditangani Polda DIY dan Polda Metro Jaya
Korban dibawa dari Jakarta lalu ditempatkan di salah satu lokasi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMuhadjir dan Airlangga Jelaskan Sumber Dana Bansos yang Dibagikan Presiden Jokowi
Muhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaCerita Jokowi Diperintah Mensesneg Hadiri Konsolidasi Nasional KPU: Mestinya Saya Bisa Tidur, Libur
Dalam arahannya, Jokowi meminta KPU pusat sampai daerah harus siap menjalankan pemilu yang jujur, adil dan dipercaya oleh rakyat
Baca SelengkapnyaJokowi dan Puan Maharani Didesak Segera Sahkan RUU Masyarakat Adat
RUU Masyarakat Adat dinilai janji Jokowi 10 tahun lalu
Baca Selengkapnya