Kritik Leopard Kemhan, dosen Unhan dinonaktifkan
Merdeka.com - Indonesia memang sudah reformasi. Tapi kebebasan masyarakat untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat tampaknya masih sebuah mimpi.
Pandangan itu bukan tanpa alasan. Sebab baru-baru ini, Al Araf, seorang staf pengajar Universitas Pertahanan, dinonaktifkan dari tugasnya gara-gara mengkritik program kerja Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Kritikan itu dia sampaikan lewat sebuah tulisan analisa yang dimuat harian media nasional Kompas tertanggal 11 Juli lalu. Di harian itu, Al Araf yang juga direktur eksekutif Imparsial ini mengkritisi soal rencana pembelian tank Leopard dari Jerman.
Sebenarnya, teguran dari pihak Kemhan selaku pengelola kampus bukan kali ini saja diterima Al Araf. Sekitar tanggal 13 April 2012 lalu, dia pun pernah ditegur oleh rektor Unhan gara-gara mengulas 'pedas' soal rencana pembelian jet tempur Sukhoi oleh Kemhan.
"Dulu waktu saya tulis soal jet tempur Sukhoi di Kompas dengan judul 'Harga Sukhoi terbang tinggi' saya juga pernah ditegur," cerita Al Araf kepada merdeka.com, Kamis (19/7).
Al Araf pun menceritakan pangkal cerita dirinya dipanggil pihak rektorat. Menurutnya, saat itu rektor memerintahkan dekan untuk segera menindaklanjuti dan memberikan peringatan atas tulisan itu setelah menerima telepon dari Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
"Akibat tulisan saya itu, Menhan kemudian telepon rektor dan meminta agar menyikapi soal tulisan saya. Detail pembicaraan mereka saya nggak tahu seperti apa, intinya memerintahkan dekan atau komandan Sekolah Kajian Pertahanan dan Strategi (SKPS) untuk memanggil saya pada tanggal 12 April. Lalu saya bertemu lah dengan pak dekan terkait telepon itu," bebernya.
Dugaan Al Araf saat itu benar. Di pertemuan empat mata itu ternyata dekan memang mengakui pemanggilan dirinya karena perintah menhan yang secara khusus melalui sambungan telepon. Bahkan katanya, teguran menhan itu pun disampaikan ke dalam rapat besar yang diikuti semua dosen Unhan termasuk dirinya.
"Intinya saya diminta untuk memahami kalau Unhan di bawah Kemhan dan Al Araf diharapkan tidak mengeluarkan kritik secara terbuka pada kebijakan Kemhan," ujarnya.
Rupanya, kompromi pada bulan April itu tidak berlaku lagi saat Al Araf kembali mengkritik Kemhan lewat tulisannya. Sebab, pada enam hari pasca tulisan keduanya itu dimuat tepatnya tanggal 17 Juli kemarin, dia pun mendapatkan SMS dari ketua Program Studi (kaprodi) yang meminta dia sementara waktu untuk tidak mengajar pada mata kuliah yang sedang berjalan, tidak memberikan bimbingan pada mahasiwa, dan tidak melakukan pengujian proposal tesis.
"Saya tanya kenapa, jawab pak kaprodi saya tidak tahu alasannya ini perintah pimpinan. Tapi dia tidak menjelaskan pimpinan yang dimaksud siapa," katanya.
Alhasil dua mata kuliah yang diajarkannya salah satunya hukum humaniter akhirnya harus dia lepaskan. Termasuk dua mahasiswa yang saat ini sedang dalam bimbingannya.
"Mulai ini harusnya saya mulai ngajar sampai tiga minggu ke depan. Jadi tidak aktifnya per tanggal 17 kemarin," tambahnya.
Jelas SMS itu membuatnya kaget. Terlebih kaprodi tidak bisa menjelaskan permintaan tidak mengajar itu atas perintah siapa. Karena tanpa kejelasan itu, dia pun yakin pemberhentian ini akibat tulisan terakhirnya.
Berkaca dari pengalaman pertamanya, Al Araf juga menduga pemberhentiannya kali ini karena intervensi dari luar yang memiliki posisi kuat. Karena menurutnya pihak kampus tidak akan mempermasalahkan soal tulisannya. Dia pun yakin, bahwa kritik tulisannya itu hal yang wajar dalam dunia akademik.
"Kampus Unhan ini dunia kampus dan pendidikan, tentu ada kebebasan akademik yang harus dijunjung tinggi, kebebasan ekspresi di dalamnya. Dan tulisan itu bagian dari upaya menyampaikan pandangan melalui opini dan itu hal yang wajar dalam demokrasi, kalau nggak sependapat harusnya menjawab dengan tulisan balik. Karena niat saya dalam tulisan itu kerena memang perlu disampaikan pada publik soal tank Leopard, ada yang harus dipahami publik," terang Al Araf yang mengaku sudah dua tahun penuh menjadi dosen tidak lepas di Unhan.
"Dan saya rasa kampus tidak masalah dan saya tidak kecewa pada kampus, makanya saya tidak ada masalah juga dengan pihak kampus," tambahnya.
Dia juga tidak ingin mempertegas maksud dari pihak kampus atas SMS itu. Apakah dia hanya dinonaktifkan sementara selama menunggu sanksi atau benar-benar dipecat.
"Biar lah gimana mereka dengan kebijakan, saya nggak bisa jawab sekarang apa yang mau saya lakukan atas keputusan kampus. Tapi saya ingin melihat langkah Kemhan," ucapnya yang mengaku akan fokus mengurus Imparsial sembari menunggu keputusan itu.
Jika di kemudian hari kampus memintanya kembali untuk mengajar, maka Al Araf dengan senang hati menerima dengan syarat tetap bisa menulis dan mengkritisi kebijakan yang dianggap salah. Jika jaminan itu tidak dia peroleh Al Araf pun memilih melepas jabatan staf pengajar di Unhan.
"Tapi kalau ada aturan tidak boleh kritis mending saya nggak jadi dosen lagi karena buat saya kebebasan akademik itu harga mati tidak bisa diintervensi kekuasaan, apa artinya kampus diintervensi. Dan intervensi seperti itu saya rasa warisan cara berpikir orde baru," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Deretan Mobil Mewah Kim Jong-un, Dari Lapis Baja Sampai Berteknologi Kapal Selam
Dalam beberapa pekan terakhir Kim Jong-un menggunakan setidaknya empat kendaraan mewah impor.
Baca SelengkapnyaIni Hewan Darat Terbesar di Bumi dan Hidup di Tujuh Benua, Beratnya Sampai 60 Ton
Hewan ini merupakan herbivora dengan tubuh raksasa dan leher panjang.
Baca SelengkapnyaIni Tempat Orang Kaya di Mekkah Buang Mobil Mewah, Sedan Mahal Sama dengan Milik Raffi Ahmad Dibuang Begitu Saja
Mobil mewah ini berharga miliaran di Indonesia ternyata tak bernilai di Mekkah sampai dibuang. Begini informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya
KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran untuk Mudik, Ucok Baba Kegirangan Dapat Tukar Tambah Mobil Agya dengan Mobil Mewah 'Jangan Mengambil Keuntungan'
Ucok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca SelengkapnyaIstri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Begini Cara Unik Sultan Ibrahim Iskandar Punya Banyak Mobil Mewah
Segala kekayaan dan koleksi mobil mewahnya beberapa kali dia perlihatkan di media sosialnya.
Baca SelengkapnyaKeringat dan Daki Atlet Yunani dan Romawi Kuno Dianggap Berkhasiat dan Dijual, Ini Kegunaannya
Atlet pada zaman Romawi dan Yunani kuno tidak hanya dihargai karena prestasinya, tetapi juga keringatnya.
Baca SelengkapnyaUcok Baba Ngamuk Sampai Banting Topi Merasa Ditipu Beli Mobil Alphard, Endingnya Mengeluarkan Cek
Ucok Baba baru membeli mobil Alphard dari sebuah showroom milik sahabatnya.
Baca Selengkapnya