Krisis air, warga Semarang mandi di sumur tua buatan Belanda
Merdeka.com - Sejumlah warga Semarang, Jawa Tengah, memilih beralih mencari sumber mata air baru guna mencukupi kehidupan sehari-hari akibat krisis air bersih yang melanda wilayahnya sejak tiga bulan terakhir.
Seorang warga Kampung Karangkebon Utara Semarang Utara, Mujiono (53), mengaku memilih mengambil air di sumur tua peninggalan Belanda yang ada tepat di samping Gereja Immanuel. Sebab, sumber mata airnya tak pernah habis walaupun kemarau panjang melanda Ibu Kota Jateng sejak tiga bulan terakhir.
"Kedalaman sumurnya 4 meter dan airnya tidak pernah surut. Makanya, setiap kemarau tiba saya selalu menggunakan sumur tua ini untuk mandi dan keperluan lainnya," terang Mujiono, kepada merdeka.com sambil menimba air, Rabu (22/10).
Lebih lanjut, Mujiono mengatakan saat bencana kekeringan melanda seperti sekarang, keberadaan sumur yang konon dibuat sejak 1945 silam itu cukup membantu. Mujiono mengaku tak canggung mandi di sumur tua tersebut mengingat kebutuhan air bersih baginya sudah sangat mendesak.
Selain dia, banyak warga juga sering kali mengambil air di tempat itu. "Bahkan, personel dari Dinas Pemadam Kebakaran pun sering mengambil stok air bersih air dari sini," kata lelaki bertubuh gempal ini.
Lebih jauh, Mujiono mengisahkan, sejak puluhan tahun silam sumber mata air di dalam sumur tua cukup membantu warga. "Saya kira, usia sumur tua di sini hampir sama dengan bangunan Gereja Immanuel. Sebab, bapak saya dulu juga ngangsu air di sini. Airnya jernih dan aman buat mandi dan mencuci baju," katanya.
Sementara itu, Nardi, warga lainnya menambahkan, setiap hari bisa mengisi 3 gerobak air dari sumur tua. Satu gerobak berisi 12 jerigen. "Biasanya saya angkut dan dijual kembali bagi warga sekitar yang membutuhkan," terang pria berperawakan kurus tersebut.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaSelain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Kampung Rawa Bogo Kaler, Weninggalih, Bogor memanfaatkan sumber air tersisa yang mirip kubangan di tengah sawah.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaKabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.
Baca Selengkapnya