KPK tangkap Neneng seusai salat
Merdeka.com - Neneng Sri Wahyuni ditangkap petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seusai melakukan salat di kediamannya di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. KPK sebelumnya sudah melakukan pengintaian di kediaman Neneng.
"Jadi kami sudah melakukan monitoring Neneng sejak dari Kuala Lumpur ke Batam. Maka kami kemudian terus melakukan monitoring dan mengambil kesimpulan untuk mengambil pencegahan di cengkareng," ujar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),Busyro Muqoddas, saat menggelar jumpa pers, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (13/6).
KPK sempat menemukan kesulitan, karena dari informasi yang diterima KPK, keberangkatan Neneng ke Batam menggunakan pesawat Citilink, bukan menggunakan pesawat Garuda.
"Kemudian ternyata info yang masuk berbeda dengan fakta. Karena dari info yang masuk ke kita, keberangkatan Neneng dari Kuala Lumpur ke Batam memakai pesawat Garuda, tapi ternyata memakai Citylink," jelasnya.
Karenanya dijelaskan Busyro, tim dari KPK kemudian tidak bisa menemukan Neneng di Cengkareng, dan tetap mengikuti keberadaan Neneng.
"Kemudian kita mengetahui Neneng singgah di salah satu kawasan di Kemang, dan kemudian naik taksi ke rumah saudari Neneng di Pejaten. Setelah taksi nya keluar, kami menanyakan kepada supir taksi tersebut siapa yang diangkut, dan diperoleh dari keterangan, bahwa yang dimaksud itu ada dua perempuan dan diperoleh indikasi bahwa itu saudari Neneng," kata dia.
Saat itulah, dikatakan Busyro, penyidik KPK melakukan penangkapan setelah Neneng melakukan salat. Tapi Busyro tidak bisa memastikan apakah Neneng ditangkap setelah melakukan salat azhar atau bukan.
"Maka sesuai fakta, Neneng ditangkap di rumahnya. Bersamaan dengan itu, lalu ada juga informasi, bahwa kemungkinan salah satu dari antara dua orang tersebut menuju ke LP Cipinang, yang kemungkinan menemui Nazaruddin, dengan bahasa standar nya menemui Nazar, dan yang satu lagi singgah di salah satu hotel, dan sekarang sedang diperiksa diatas, untuk pemeriksaan 1x24 jam," tegasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca Selengkapnya5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
Baca SelengkapnyaMereka juga berharap PPP juga akan ikut menggulirkan hak angket dugaan kecurangan Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali
Baca SelengkapnyaSikap tegas mendorong hak angket di DPR agar pelaksanaan pemilu serentak pada 14 Febuari lalu dapat terang benderang.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota KPPS di Tangerang Selatan, Pedrik (37) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaNantinya tidak semua pelaku pungli yang terlibat akan dijadikan tersangka.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan tidak mudah untuk menelusuri fakta persidangan tersebut dengan pemeriksaan terhadap keluarga inti.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca Selengkapnya