KPK sebut suap Politikus Demokrat Putu pakai gaya lama
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan, penyerahan uang suap dari pengusaha ke anggota DPR Fraksi Demokrat Putu Sudiartana dianggap hal yang tak lazim dalam operasi tangkap tangan KPK. Namun modus transfer antar bank bukanlah modus baru dari praktik suap menyuap.
"Modus klasik atau lama juga ya sebenarnya transfer ini," kata Saut saat dikonfirmasi, Kamis (30/6).
Selain itu, menurut Saut, kemungkinan besar Putu merasa lebih nyaman dengan cara modus tersebut. Sudiartana diduga lebih nyaman dengan cara transfer antar bank ketimbang bertemu langsung.
"Sebagai style atau gaya dengan cara penerimaan uang via transfer saya kira ini dinamika saja. Saya lebih suka menyebutnya style aja yang di dalamnya yang bersangkutan merasa aman dan nyaman dengan model menggunakan pihak ketiga," jelasnya.
Partai Demokrat mempertanyakan aksi operasi tangkap tangan (OTT) terhadap kadernya, I Putu Sudiartana oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyebabnya, KPK hanya memiliki bukti transfer sebagai untuk menetapkan Putu sebagai tersangka kasus suap.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan meminta KPK menjelaskan terkait penangkapan ini. "Kami harap dalam 1-2 hari KPK bisa memberi penjelasan," katanya di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (29/6).
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaKPU Konversi Suara Partai Politik Setelah Sengketa di MK
Pelapor dugaan PHPU dapat meregister perkaranya dalam kurun waktu 3X24 jam terhitung dari KPU merilis hasil putusan pemilu.
Baca SelengkapnyaBupati Labuhanbatu Kena OTT KPK Ternyata Politikus NasDem
Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar membenarkan kadernya itu terjaring dalam OTT yang dilakukan KPK.
Baca SelengkapnyaKetua LPM Depok Ditampar & Dipiting Pasutri Polisi, Pelaku Teriak 'Lapor Saja, Saya Anggota!'
Korban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaSusunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional
TKN menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres dari KPU pada tanggal 20 Maret 2024
Baca Selengkapnya