Merdeka.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan, belum ada uang negara yang hilang dalam program Kartu Pra-kerja. Program itu belum menimbulkan kerugian negara. KPK sendiri sudah menyampaikan hasil kajian juga rekomendasi terkait program tersebut kepada pemerintah.

"Banyak kawan-kawan bertanya berapa keuangan negara yang keluar kartu prakerja, itu bukan kewenangan kami. Tetapi yang pasti sampai hari ini belum ada keuangan negara yang hilang dan program kartu prakerja belum menimbulkan kerugian negara sampai hari ini," kata dia, dalam rapat bersama Komisi III, Kamis (25/6).

Menurut dia, sejak Komisi III menyinggung soal kartu Pra-kerja dalam rapat beberapa waktu lalu, dia dan jajaran langsung bergerak untuk mengkaji dan meneliti program tersebut.

"Saya memang tidak sampaikan saat itu, saya siap akan kerjakan, tetapi begitu selesai RDP saya pulang saya panggil deputi pencegahan saya bilang kartu prakerja anggaran Rp5,6 triliun sasaran 5 juta orang sudah bergulir tahap 1 tahap 2 tahap 3, Kurang lebih jumlah 682 ribu sasaran," jelas dia.

Kajian pun dilakukan oleh KPK. Setelah kajian selesai, pihaknya melakukan rapat dengan Menteri Koordinator Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Rapat dilakukan untuk menyampaikan hasil kajian juga rekomendasi KPK.

"Hasil kajian kami lengkapi dengan rekomendasi kami sampaikan dengan pemerintah dalam hal ini Menko ekonomi dan dihadiri pihak terkait," terang dia.

"Saran kami waktu itu perlu dilakukan perubahan mekanisme, perlu dilakukan perbaikan regulasi. Alhamdulilah pemerintah beliau-beliau mendengarkan kata dan suara KPK sehingga kartu prakerja sempat ditunda pelaksanaannya sampai hari ini," imbuh Firli.

Langkah seperti ini, tegas dia, merupakan bagian dari upaya pencegahan yang dilakukan oleh KPK. "Apa yang kami lakukan ini juga dalam rangka melakukan pencegahan korupsi akan lebih kita menyelamatkan uang negara daripada kita menangkap seseorang tapi uangnya sudah hilang lebih dahulu," tandas Firli.