KPK ciduk 14 orang dalam OTT di Lampung Tengah dan Jakarta, uang Rp 1 miliar disita
Merdeka.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan. Operasi senyap dilakukan tim lembaga anti rasuah kali ini mengamankan 14 orang di Lampung Tengah, Rabu (14/2) tengah malam.
"14 orang kami amankan sampai tengah malam ini dari Jakarta dan Lampung Tengah," kata juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Jakarta Kamis (15/2) dini hari.
Febri mengatakan, 14 orang yang diamankan itu dari unsur anggota DPRD, pegawai atau pejabat pemerintah daerah dan swasta.
Febri menambahkan penyidik juga menyita uang senilai Rp 1 miliar pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu yang ditemukan dalam kardus.
"Sampai tadi belum ada kepala daerah dari 14 orang tersebut," ungkap Febri.
Sehari sebelumnya tim KPK melakukan OTT di wilayah Subang dan Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (13/2) malam. OTT salah satunya menangkap Bupati Subang Imas Aryumningsih.
Delapan orang diamankan dalam operasi ini yaitu Bupati Subang, dua pejabat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTS) Kabupaten Subang, dua orang dari swasta, dua orang ajudan bupati dan satu orang sopir. Setelah melakukan pemeriksaan KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka, yakni Imas, Asep Santika (ASP), Data (D) dan Miftahhudin (MTH).
Miftahhudin diduga memberikan suap untuk Imas, Asep dan Data agar mendapatkan izin prinsip untuk membuat pabrik atau tempat usaha di Subang. Pemberian suap dilakukan melalui orang-orang dekat Imas yang bertindak sebagai pengumpul dana.
Diduga, Bupati dan dua penerima lainnya telah menerima suap yang total nilainya Rp 1,4 miliar. Adapun komitmen fee antara perantara suap dengan pengusaha sebesar Rp 4,5 miliar. Sementara komitmen fee antara Imas dengan perantara suap sebesar Rp 1,5 miliar.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nawawi belum memberikan keterangan lebih lanjut soal sektor pengadaan barang dan jasa yang menyeret bupati Labuhan Batu.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaKorban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaOTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPurnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri
Baca SelengkapnyaPenggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.
Baca Selengkapnya