Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPI Pusat desak dibentuk Dewan Pengawas lembaga survey penonton TV

KPI Pusat desak dibentuk Dewan Pengawas lembaga survey penonton TV Konpers KPI Pusat. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mewacanakan untuk dibentuk badan rating yang mengawasi mekanisme survey pemirsa televisi. Lembaga tersebut diharapkan menjadi materi dari amandemen Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

Komisioner KPI Pusat, Fajar Arifianto Isnugroho mengungkapkan, pihaknya menganggap perlu ada penilaian terhadap akuntabilitas dan metodologi pelaksanaan surveynya.

"Apapun namanya, Dewan atau Badan rating itu harus dievaluasi akuntabilitas dan metodologinya. Apakah bentuknya dewan rating atau badan rating itu hanya bentuk saja. Saya pikir ini menjadi sebuah kebutuhan," kata Fajar dalam Forum Masyarakat Peduli Penyiaran di Hotel Santika Malang, Selasa (29/6) malam.

Fajar mengatakan, program yang disiarkan selama ini seolah rujukannya hanya rating belaka. Padahal banyak sekali program yang menarik yang inspiratif, yang konon tidak ada rating pemirsanya pada survey KPI justru diminati masyarakat.

"Ini kan ada yang tidak beres dengan yang dilakukan oleh lembaga survey," tegasnya.

Rating sendiri secara sederhana adalah jumlah penonton yang menyaksikan sebuah pogram siaran. Jadi surveynya lebih pada jumlah penonton. Sementara persoalan kwalitas menjadi nomor dua. Keberadaan lembaga rating diyakini akan memberi dampak positif bagi lembaga kepenyiaran di Indonesia.

"Konkritnya seperti apa, harus diserahkan kepada undang-undang penyiaran," katanya.

Fajar menilai banyak kemungkinan yang bisa terjadi dengan kondisi sekarang yang tanpa lembaga rating. Sebuah program seolah-olah dipotret dengan rating tinggi, tetapi rating tinggi disertai pelanggaran tinggi.

"Lembaga survey perlu ada standart penerapan survey ratingnya. Jangan sampai rating yang dirilis sebuah lembaga rating sekadar pesanan dari stasiun TV," katanya.

Sementara itu, Nasrullah Kepala Humas Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengungkapkan, bahwa masyarakat harus bisa ikut menyehatkan pers dan penyiaran. Kondisi persaingan dunia penyiaran sudah dipengaruhi oleh banyak aspek kepentingan.

"Salah satunya yang bisa mengawasi adalah Perguruan Tinggi," kata Nasrul.

Kondisi penyiaran Indonesia, katanya, mengalami liberalisme media sejak reformasi 1998. Namun bersamaan menimbulkan anomali, karena aturan lama yang diindahkan dan aturan baru yang belum bisa diterapkan maksimal.

"KPI sendiri dalam posisi lemah, karena belum banyak berpihak. Sementara masyarakat kurang peduli, kalaupun memiliki kepedulian tetapi masih terfragmentasi," katanya.

Nasrul juga menyoroti media yang semakin kapitalis dalam persaingannya, baik untuk kepentingan politik maupun ekonominya demi menjamin profitnya. Sementara negara masih belum menunjukkan peran, termasuk di wilayah penegakan hukumnya.

Forum Masyarakat Peduli Penyiaran digelar oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Acara mengusung tema Sinergi KPI, Media dan Elemen Masyarakat, Menciptakan Siaran Sehat.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei LSI: 78,8 Persen Publik Percaya KPU Soal Hasil Pemilu 2024

Survei LSI: 78,8 Persen Publik Percaya KPU Soal Hasil Pemilu 2024

Survei LSI dilaksanakan pada 7 April hingga 9 April 2024

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons KPU Exit Poll Beredar: Abaikan Saja, Belum Penghitungan Suara

VIDEO: Respons KPU Exit Poll Beredar: Abaikan Saja, Belum Penghitungan Suara

Hasyim menegaskan penghitungan suara pemilu di luar negeri belum dilakukan.

Baca Selengkapnya
Evaluasi Debat Perdana Pilpres, KPU Pastikan Format Tidak Mengalami Perubahan

Evaluasi Debat Perdana Pilpres, KPU Pastikan Format Tidak Mengalami Perubahan

Evaluasi itu dilakukan bersama tim sukses masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024

KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024

Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.

Baca Selengkapnya
KPU Bakal Evaluasi Peran Moderator hingga Penggunaan Istilah Asing saat Debat Capres-Cawapres

KPU Bakal Evaluasi Peran Moderator hingga Penggunaan Istilah Asing saat Debat Capres-Cawapres

Evaluasi oleh KPU RI akan melibatkan tim dari masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran

Survei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran

Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Berdasarkan Hasil Survei, Kaesang Optimis PSI Lolos ke DPR

Berdasarkan Hasil Survei, Kaesang Optimis PSI Lolos ke DPR

Dia mengungkapkan, elektabilitas PSI terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
KPU Rampingkan Tema Debat Keempat Pilpres 2024, Berikut Detilnya

KPU Rampingkan Tema Debat Keempat Pilpres 2024, Berikut Detilnya

Komisioner KPU mengatakan, salah satu hal yang disepakati adalah tentang tema debat yang awalnya mengandung tujuh tema dirampingkan menjadi enam.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru LSI: 31,4 Persen Masyarakat Percaya Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan

Survei Terbaru LSI: 31,4 Persen Masyarakat Percaya Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan

Kesimpulan hasil survei LSI menunjukan pihak yang menilai Pemilu 2024 diwarnai kecurangan mayoritas berasal dari pemilih pasangan capres dan cawapres 01 dan 03.

Baca Selengkapnya