Kota Padang Panjang siapkan 8 masjid besar untuk Salat Id

Merdeka.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, ada sebanyak delapan masjid besar di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) yang siap digunakan untuk ibadah Salat Id. Delapan masjid di perkampungan itu disediakan, sebagai tempat alternatif bila seandainya terjadi hujan lebat.

"Ada delapan masjid yang tersebar di Padang Panjang untuk pelaksanaan Salat Id jika cuaca hujan," kata Wakil Wali Kota Padang Panjang Mawardi, seperti diberitakan Antara, Rabu (23/7).

Menurut Mawardi, delapan masjid tersebut di antaranya Masjid Raya Jihad di Kelurahan Balai-Balai, Masjid Zuama Kelurahan Pasar Usang, Masjid Tauhid Kelurahan Pasar Baru dan Masjid Nurul Amri, Masjid Nurul Iman di Kelurahan Silaing Atas.

Selain itu, juga masih tersedia Masjid Nurul Islam di Kelurahan Ekor Lubuk, Masjid Jihadu Walidaina di Kelurahan Bukit Surungan, Masjid Agung Ashliyah di Kelurahan Pasar Usang. "Delapan masjid tersebut memiliki kapasitas besar, sehingga mampu menampung ratusan jemaah Salat Id di Padang Panjang," jelasnya.

Mawardi mengatakan, untuk khatib Salat Id di masing-masing masjid didatangkan dari luar daerah seperti Bukittinggi, Tanahdatar, Pariaman dan lainnya. Adapun khatib Salat Id di Masjid Raya Jihad ialah Suhefri, Masjid Zuamaa Syahrizal, Masjid Tauhid M Nur, Masjid Agung Ashliyah Eri Katik, Masjdi Nurul Amri Arab Mustakribah, Masjid Jihadu Walidaina Suherdi, Masjid Nurul Iman Alizar Chan, Masjid Nurul Islam Amrizal.

Kendati demikian, delapan masjid itu hanya akan digunakan saat hujan deras melanda Kota Padang Panjang saja dan bila cuaca masih cerah Pemkot setempat tetap memusatkan Salat Idul Fitri di Lapangan Anas Karim yang berada di pusat kota.

Untuk diketahui, Pemkot Padang Panjang menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah jatuh pada hari Senin 28 Juli 2014 mendatang. "Itu sudah keputusan bersama setelah melalui pembahasan Pemerintah Kota dengan lembaga keagamaan dan ormas Islam yang ada di Padang Panjang ini," sahut Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Kota Padang Panjang, Nuldryman.

Nuldryman menyebut, keputusan bersama jatuhnya 1 Syawal itu diambil karena pada waktu itu posisi bulan sudah berada di atas 5 derajat. "Terlebih dengan ketinggian yang cukup di atas 5 derajat, tanpa melihat sudah bisa diperhitungkan secara ilmiah, maka Pemkot Padang Panjang berkeyakinan 27 Juli malam hilal Syawal sudah ada," katanya. Nuldryman berharap, kepada masyarakat supaya merayakan Lebaran dengan sederhana dan tidak berlebihan secara materi dan lainnya.