Kostrad siagakan 600 personel cegah teroris Santoso kembali ke Poso
Merdeka.com - Latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI berlangsung di Poso, Sulawesi Tengah, sejak 31 Maret 2015 berakhir hari ini. Tetapi, 600 personel Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) sengaja ditempatkan di sana buat menghalau kembalinya anggota kelompok teror Santoso.
"Latihan tempurnya sudah selesai hari ini, Jumat (17/4), namun 600 anggota saya masih tinggal untuk mendukung operasi pembinaan teritorial di bawah kendali Pangdam VII/Wirabuana," kata Panglima Divisi II Kostrad Mayjen TNI Bambang Haryanto di Poso, seperti dilansir dari Antara, Jumat (17/4).
Dalam jumpa pers akhir latihan tempur PPRC TNI bersama Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar, Mayjen Bambang menyampaikan alasan diperpanjangnya masa tugas 600 personel Kostrad karena permintaan masyarakat.
"Dari hasil pertemuan kami dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan agama, mahasiswa dan masyarakat desa, mereka semua meminta supaya Latihan PPRC ini diperpanjang karena manfaatnya bagi masyarakat sangat besar," ujar Bambang.
Manfaat paling utama dirasakan masyarakat, kata Bambang, adalah kembalinya rasa aman. Karena selama ini mereka sangat terusik dengan aktivitas para teroris pimpinan Santoso kerap bersembunyi di hutan-hutan Poso, bahkan menculik dan membunuh rakyat.
"Masyarakat masih khawatir bahwa setelah latihan PPRC TNI selama tiga pekan ini, para teroris itu akan kembali lagi ke hutan-hutan Poso," tambah Bambang.
Bambang mengatakan, latihan tempur TNI ini telah membongkar dan menemukan titik-titik persembunyian dan tempat latihan para teroris. Tetapi dia memastikan mereka sudah tidak berada di tempat itu lagi.
Sementara itu Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar mengatakan akan melanjutkan latihan tempur PPRC ini dengan aktivitas penguatan teritorial berupa kegiatan sosial bedah rumah warga miskin, pemasangan pipa air bersih, pencetakan sawah baru dan berbagai pelatihan bagi warga dalam teknik bertani dan berkebun secara intensif. Kegiatan yang akan melibatkan personel Kostrad dan anggota Batalyon Infanteri di Poso itu akan berlangsung selama enam bulan ke depan.
"Tidak ada lagi latihan tempur, yang ada hanya kegiatan sosial meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta aktivitas pengamanan swakarsa antara personel TNI dan warga Poso.
Latihan tempur PPCR di Poso berlangsung 31 Maret sampai 17 April 2015, melibatkan sekitar 3.500 personel pasukan khusus dari Kostrad, Marinir dan Paskhas Lintas Udara TNI AU. Latihan ini mengerahkan sejumlah pesawat tempur dari Skadron Udara Makassar, pesawat helikopter tempur dan Hercules, kapal perang milik TNI, dan kendaraan lapis baja.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi membongkar 290 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaPrabowo diisukan sakit usai mengunjungi Sumedang (30/1) dan dilarikan ke RSPAD untuk menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaDalam rilis akhir tahun tersebut Polri mengungkap berbagai kejahatan yang terjadi pada tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat menyebut Soeharto, Prabowo mengaku cukup kenal.
Baca SelengkapnyaTKN menilai sulit mencari sosok yang sepadan untuk menggantikan Prabowo menjadi Menhan
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengajak masyarakat Minahasa untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, sebagai mantan prajurit dia sangat menghormati pekerja keras seperti pedagang bakso.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan yang mendapat kesempatan menanggapi menilai penjelasan Prabowo tidak menggambarkan tentang peran Indonesia di selatan-selatan.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menyayangkan Ganjar dan Anies berusaha menyerang Prabowo ketimbang menyampaikan gagasan soal pertahanan
Baca Selengkapnya