Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korupsi libatkan keluarga menandakan kerakusan

Korupsi libatkan keluarga menandakan kerakusan Gedung KPK. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Kasus korupsi di Indonesia kian hari seakan tak pernah habis. Bahkan, tak jarang korupsi dilakukan secara berjamaah dan melibatkan anggota keluarga.

Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel menilai, hal itu semakin menandakan korupsi dilakukan bukan karena didasarkan kebutuhan, melainkan kerakusan.

"Karena yang melakukan orang yang sudah punya kemampuan finansial lebih. Korupsi di Ditjen Pajak misalnya, itu karena kerakusan, karenanya saya enggak setuju sama remunerasi," kata Reza kepada merdeka.com, Sabtu (30/6).

Dia menilai, nilai-nilai keluarga saat ini telah menyimpang jauh dari kebaikan. Sebab, korupsi saat ini banyak dilakukan atas kerjasama sesama anggota keluarga.

"Dulunya keluarga dianggap melahirkan budi pekerti luhur, sekarang justru melahirkan kejahatan," kata dia.

Para koruptor, kata Reza, tidak memiliki rasa malu bekerjasama dalam melakukan korupsi. Padahal, sebagai sesama anggota keluarga, mereka seharusnya saling mengingatkan.

"Beda dengan kasus teror, pelaku melakukan aksinya tapi enggak diketahui keluarga," tuturnya.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan sejumlah tersangka kasus korupsi yang masih memiliki hubungan keluarga. Sebut saja, kasus dugaan korupsi pengadaan Alquran di Kementerian Agama.

Dalam kasus itu, KPK menetapkan anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar dan anaknya, Dendi Prasetya sebagai tersangka.

Tak hanya itu, KPK juga beberpa waktu lalu menetapkan M Nazaruddin dan Neneng Sri Wahyuni sebagai tersangka kasus korupsi. Nazar yang saat ini telah divonis bersalah oleh Pengadilan Tipikor, saat itu ditetapkan sebagai tersangka korupsi kasus Wisma Atlet. Sementara isterinya, Neneng, ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi PLTS di Kemenakertrans.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun
Ada 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun

Polri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kejagung Harus Segera Selesaikan Kasus Korupsi Emas, Khawatir Ada Lobi-Lobi
Kejagung Harus Segera Selesaikan Kasus Korupsi Emas, Khawatir Ada Lobi-Lobi

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.

Baca Selengkapnya
Dijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota
Dijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota

Jaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Naik Penyidikan, KPK Bidik Sekjen DPR?
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Naik Penyidikan, KPK Bidik Sekjen DPR?

Indra diduga diperiksa berkaitan dengan penyelidikan kasus dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya
Kejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan
Kejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan

Empat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Komisi III: Silakan Diproses Asal Jangan Tebang Pilih
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Komisi III: Silakan Diproses Asal Jangan Tebang Pilih

intinya siapa pun terlibat diproses, silakan, asal jangan tebang pilih," kata Benny

Baca Selengkapnya
Kaesang Sebut Bansos Dikorupsi saat Pandemi Lebih Bermasalah, Begini Reaksi Ganjar
Kaesang Sebut Bansos Dikorupsi saat Pandemi Lebih Bermasalah, Begini Reaksi Ganjar

Dia dididik oleh partai yang tidak akan kompromi dengan korupsi.

Baca Selengkapnya
KPK Sebut Tersangka Korupsi Rumah Jabatan DPR Lebih dari 2 Orang
KPK Sebut Tersangka Korupsi Rumah Jabatan DPR Lebih dari 2 Orang

KPK belum membeberkan nama-nama tersangka dimaksud.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Sudah Ingatkan Potensi Korupsi Timah: Angkanya Fantastis
Komisi III DPR Sudah Ingatkan Potensi Korupsi Timah: Angkanya Fantastis

Politikus Partai Gerindra tersebut juga mengungkap bahaya dari korupsi SDA yang bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya