Korps Marinir ikut kerahkan pasukan cari AirAsia hilang
Merdeka.com - TNI Angkatan Laut (AL) hari ini mengadakan apel persiapan dalam rangka membantu pencarian pesawat Airbus A320-200 milik AirAsia, dengan nomor penerbangan QZ 8501, yang hilang kontak pada Minggu (28/12) pagi kemarin.
Persiapan yang dilaksanakan di lapangan apel Marinir Brigif II, Cilandak, Jakarta Selatan ini, dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan, yang melakukan inspeksi langsung kesiapan pasukan yang akan diterjunkan korps TNI AL tersebut.
"Pencarian difokuskan di sekitar Pangkal Pinang dan sekitarnya, sesuai dengan perintah dari Basarnas, dan itu akan mulai dilakukan pagi ini. Untuk unsur laut kita akan gelar 8 unsur KRI, 2 patroli maritim, dan 2 helikopter," kata Wakasal Didit Herdiawan, usai melakukan apel kesiapan pasukan, Senin (29/12).
"Dari 8 unsur KRI itu kita siapkan juga KRI penyapu ranjau yang memiliki sonar, sehingga bisa memanfaatkan peralatan yang kita miliki secara maksimal, untuk melakukan pencarian di bawah laut," kata Didit menambahkan.
Didit mengatakan operasi Search and Rescue (SAR) yang dilakukan ini, tentunya tidak terlepas dari koordinasi dengan pihak Basarnas sebagai leading sectornya. Dia pun mengaku bahwa pihaknya sudah mempersiapkan kapasitas mereka secara optimal, jika nantinya benar-benar dibutuhkan kekuatan penuh dalam upaya pencarian pesawat milik AirAsia tersebut.
"Sesuai dengan perintah Basarnas sebagai leading sectornya, kita akan lakukan pencarian selama 7 hari. Kita lihat perkembangan situasi selanjutnya, karena nanti jam 11 juga akan ada rapat di Basarnas untuk menentukan titik-titik mana saja yang memang memungkinkan untuk dilakukan pencarian," kata Didit.
"Operasi ini pun kita lakukan apabila cuaca baik, dan jika memang betul-betul dibutuhkan sesuai arahan Basarnas nanti, maka kita akan terjunkan kekuatan penuh secara all out," pungkasnya.
Dalam membantu pencarian ini, TNI AL mengerahkan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRCPB) sebanyak 650 pasukan guna melakukan pencarian di hutan-hutan, menjaga kemungkinan hilangnya pesawat Air Asia di belantara hutan sekitar Pangkal Pinang.
Selain itu, 4 unit Sea Rider dan 6 unit perahu karet juga dikerahkan, bersama 53 orang personel pasukan gabungan Denjaka dan Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) untuk melakukan pencarian di wilayah perairan.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaSetiap prajurit TNI biasanya akan melaksanakan pelatihan patroli jarak jauh dengan berjalan kali berkilo-kilometer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar menyadari paslon 3 tidak bisa sendirian mengajukan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air disandera KKB di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2) lalu.
Baca SelengkapnyaSelama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca SelengkapnyaPemerintah bersama TNI dan Polri memilih mengedepankan negosiasi dalam membebarkan Pilot Susi Air agar tidak ada warga sipil yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.
Baca Selengkapnya