Korban wakepsek cabul kerap mendapat teror
Merdeka.com - Kasus dugaan tindak pelecehan seksual yang dilakukan Taufan, mantan wakepsek salah satu sekolah di daerah Matraman, Jakarta Timur hingga kini masih terus bergulir. Sejak korban MA (15) melaporkan Wakepsek tersebut ke pihak kepolisian, dirinya kerap mendapatkan intimidasi dari sejumlah orang yang notabenenya mendukung Taufan.
Hal tersebut diutarakan oleh salah satu kuasa hukum korban Bambang Sri Pujo Sukarno, di Mapolda Metro Jaya, Senin (1/4).
"Memang ada intimidasi di twitternya korban. Ancaman-ancaman, penghinaan, teror," ujar Bambang.
Untuk itu, lanjut Bambang, penyidik dari Polda Metro Jaya menawarkan untuk menjemput korban saat akan diperiksa jika korban MA merasa ketakutan.
"Penyidik ada rencana untuk jemput bola. Karena akibat intimidasi tersebut psikologi klien kami menjadi down," tuturnya.
Selain itu, Bambang menambahkan, diketahui terdapat lebih dari dua orang yang pernah menjadi korban Taufan.
"Korban diindikasikan puluhan orang, karena ada yang tidak bisa memberikan keterangan karena sudah menikah, ada yang berpacaran, dan ada yang berprofesi yang sama. Rekan guru di sekolah, satu sekolah dan satu profesi di SMA 22 masih ngajar," ungkap Bambang.
Hal tersebut terungkap, berdasarkan laporan yang diterima Bambang dan pihak guru BP setempat. "Ada yang melapor ke guru BP ada juga yang langsung melapor kepada kami," ucapnya lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, siswi kelas XII jurusan IPS yang menjadi korban pelecehan seksual, MA dipaksa berbuat cabul oleh Wakapseknya sebanyak empat kali. Aksi pertama dilakukan satu kali di bulan Juni 2012 di salah satu tempat wisata di Jakarta Utara serta dan tiga kali dilakukan pada Juli 2012 yakni di rumah tersangka, dan di Bogor.
Korban waktu itu diancam akan dikurangi nilainya dan ditahan ijazahnya jika tak memenuhi hasrat seksual pelaku. Puas melakukannya, si guru memberi uang sebesar Rp 50 ribu kepada korban dan menyuruhnya pulang.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
12 Korban Kecelakaan Maut di Km 58 Tol Jakpek Bukan Sekeluarga, Sembilan Jenazah Teridentifikasi
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas di aliran kali Mookervart Cengkareng
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnya