Korban kebakaran Pasar Besar mulai didata buat relokasi
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang membentuk Posko Pengaduan bagi para korban kebakaran Pasar Besar. Mereka bertugas mendata kios terbakar, sekaligus buat persiapan relokasi sementara.
Wakil Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, posko pengaduan mulai bekerja mendata para korban. Selanjutnya dilakukan validasi buat penyelamatan barang dagangan masing-masing.
"Posko Pengaduan akan menginventarisir dan memvalidasi. Mereka akan disertifikasi untuk mengamankan barang masing-masing," kata Sutiaji di Pasar Besar Malang, Jumat (27/5).
Sertifikasi buat menjaga jangan sampai yang bukan pemilik toko, ikut-ikutan mengambil barang di dalam pasar. Langkah itu buat mengantisipasi adanya pihak tidak bertanggung jawab.
Selain itu, korban kebakaran segera mendapatkan kios sementara yang akan dipersiapkan oleh Dinas Pasar. Sehingga korban segera berjualan kembali.
"Akan kami siapkan tempat relokasi sementara bagi pedagang," ujar Sutiaji.
Sutiaji juga meminta agar para pedagang untuk mensterilkan sekitar pasar demi kepentingan proses pemadaman. Karena beberapa orang korban berusaha berjualan di ujung jalan. Pihaknya baru memperbolehkan berjualan kembali setelah terdata dan lokasi relokasi dinyatakan siap.
Kepala Dinas Pasar Kota Malang, Wahyu Setyanto mengungkapkan, pihaknya segera melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait. Secara khusus akan membahas rencana relokasi para pedagang.
"Tempat relokasinya berada di parkiran dan sebagian bahu Jalan Sersan Harun. Teknisnya akan disesuaikan dengan jumlah kios yang terbakar. Relokasi hanya untuk korban," kata Wahyu.
Selain relokasi, identifikasi sekaligus menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran. Karena hingga saat ini memang belum bisa dipastikan nilainya.
Meski pasar masih ditutup, seorang pedagang, Nuraini, nekat berjualan di trotoar ujung selatan Jalan Sersan Harun. Sebab, lokasi dia biasa menjajakan ayam potong masih disterilkan.
"Kalau tidak berjualan saya makan apa? Anak saya banyak, cucu juga punya. Ini sampai siang saja," kata Nuraini.
Nuraini dan beberapa temannya meminta tetap diizinkan berjualan. Setelah dagangannya habis, dia akan membersihkan lokasi sementara itu.
"Pelanggan saya morat-marit. Ini tadi hanya memotong 25 ekor. Padahal biasanya bisa habis 150 ekor," ujar Nuraini.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama kurang lebih tiga jam berjibaku dengan api, akhirnya operasi dinyatakan selesai sekira pukul 06.23 WIB.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengeluarkan SKB tentang pengaturan pembatasan operasional angkutan barang selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Praka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban inisial SB yang merupakan sesama pencuri karena pembagian hasil curian tidak rata.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong penyaluran beras SPHP ke Pusat Induk Beras Cipinang (PIBC) untuk di distribusikan ke pasar tradisional maupun retail modern.
Baca SelengkapnyaPihak lapas sudah memilih dia sebagai petugas kebersihan karena sudah dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaPosko pengaduan THR dapat diakses oleh pekerja maupun buruh di hari kerja.
Baca Selengkapnya