Korban gay penipu di Depok merupakan sopir taksi online
Merdeka.com - Korban penipuan Andriawan (38), gay menyamar polisi di Depok, ternyata seorang sopir taksi online. Berkat bujuk rayu pelaku, korban akhirnya luluh mau mengeluarkan duit jutaan Rupiah.
Bujuk rayu Andriawan bukan hanya maut. Sedikit godaan mesum, korban akhirnya dibikin mabuk kepayang.
Perkenalan pelaku dengan korban dimulai melalui percakapan di ponsel. Korbannya diyakini bahwa Andriawan adalah seorang perwira polisi.
Dalam perkenalannya, Andriawan mengaku bernama Kompol Agung Bachtiar dan bertugas sebagai Kanit Jatanras Polda Metro Jaya. Perkenalkan diri sebagai polisi, membuat pelaku makin percaya diri.
Pelaku mengaku bisa membantu masalah tengah dialami korban. "Saya nawarin mau bantu dia. Karena dia butuh uang katanya dan saya bilang saya bisa bantu," ucapnya.
Namun sebagai pelicin, korban diminta uang muka. Korban akhirnya memberi uang sebesar Rp 2,5 juta.
Andriawan berdalih uang itu diberikan korban karena korban suka dengan pelaku. "Dia suka sama saya. Saya coba minta uang dan dikasih," terangnya.
Sebelumnya, Wakil Kasat Reskrim Polresta Depok AKP Firdaus menuturkan, pelaku memakai identitas palsu untuk menghilangkan jejak. Akibat perbuatannya dia mendekam di sel Polresta Depok. Dia dijerat pasal 372 KUHP tentang penipuan dengan ancaman lima tahun.
"Dia juga memakai identitas palsu," kata Firdaus.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaMahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi bejat pelaku ingin menyetubuhi korban pun terjadi, meski KRA tetap berusaha menolak.
Baca SelengkapnyaKetika bertemu pertama kalinya, pelaku dan korban langsung memutuskan untuk berpacaran sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaBerawal dari korban yang memesan taksi online lantas berangkat dengan terduga pelaku yang merupakan sopir taksi online.
Baca SelengkapnyaSebelum korban dibunuh, pelaku berkenalan melalui aplikasi 'Michat' meminta hasrat seksual dilayani.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPembunuh mahasiswi cantik di Sukmajaya, Depok Argi (20) diketahui melakukan tindakan pemerkosaan terhadap korban.
Baca Selengkapnya