Kopda Muslimin Bayar Pembunuh Istri dan Kabur Pakai Uang Mertua, Alasan Biaya di RS
Merdeka.com - Polisi mengungkap usai pelaksanaan penembakan istrinya Rina Wulandari di Semarang, Kopda Muslimin memerintahkan orang yang merawat burung di rumahnya untuk mengambil uang ke ibu mertuanya untuk biaya perawatan rumah sakit dengan total Rp 210 juta. Sebagian uang tersebut untuk membayar jasa pembunuh bayaran untuk eksekusi istrinya.
"Jadi saksi ditelepon Mus, untuk ambil uang ke ibu mertua Rp120 juta," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Polrestabes Semarang.
Dari hasil pemeriksaan saksi, Kopda Muslimin kembali memerintahkan saksi untuk mengambil uang lagi Rp90 juta karena pihak rumah sakit meminta biaya perawatan lebih.
"Jadi uang Rp90 juta itu dibawa Muslimin untuk kabur," ungkap dia.
Kopda Muslimin Masih Diburu
Sampai saat ini, Kopda Muslimin masih dalam pengejaran tim gabungan TNI-Polri. Jika tertangkap, pendalaman terhadap Muslimin akan dilakukan TNI.
"Tim gabungan melakukan penyelidikan mudah-mudahan dalam waktu tidak lama bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," pungkasnya.
Polisi sebelumnya menangkap lima tersangka pelaku pembunuhan. Kelimanya adalah Sugiono alias Babi dan Ponco Aji Nugroho. Keduanya satu tim sebagai eksekutor.
Kemudian Supriono dan Agus Santoso yang bertugas sebagai tim pengawas. Dan terakhir Dwi Sulistiono sebagai penyedia senjata api.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaListyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukan TNI dan Polri, ini adalah satuan yang menjadi garda terdepan dalam mengawal KPu di tahun pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaSinegitas itu dibuktikan dengan menggelar apel bersama di halaman Makodim 031/Pekanbaru
Baca SelengkapnyaKompolnas menyarankan Angga segera melapor ke Bid Propam Polda Jawa Timur apabila jadi korban
Baca Selengkapnya