KontraS tagih rekonstruksi kasus Cebongan

Merdeka.com - Koordinator Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar mengatakan, penyidikan Denpom dan Oditur Militer (Otmil) TNI AD soal kasus penyerbuan anggota Kopassus ke Lapas Cebongan sangat tertutup. Hal itu membuat perkembangan kasus hanya sedikit.

"Dalam pemantauan kami perkembangan yang ada hanya penambahan jumlah pelaku menjadi 12, tiga pucuk senjata AK47, dua replika serta sepucuk pistol replika. Selain itu dua mobil dan satu kantong plastik sisa pembakaran CCTV," kata Haris di kantornya, Senin (10/6).

Haris menambahkan, Denpom juga memaksakan kehendak seperti mengabaikan psikologi para saksi dan tidak komunikatif dengan keluarga korban. Selain itu, keluarga korban sampai saat ini tidak diberi tahu perkembangan penanganan kasus tersebut.

"Mereka juga belum melakukan rekonstruksi atas kasus Cebongan ini," terangnya.

Seperti diketahui, berkas perkara kasus penyerbuan 12 anggota Kopassus Kandang Menjangan, Kartosuro, Jawa Tengah ke Lapas Cebongan, Sleman telah diserahkan ke Otmil Yogyakarta.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Widodo Raharjo saat jumpa pers di markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) 15/IV Semarang Jalan Pemuda Semarang.

"Selain berkas perkara, juga 12 tersangka dan sejumlah barang bukti di antaranya berupa 31 selongsong peluru, tiga pucuk senjata AK47, dan dua mobil yang digunakan untuk penyerangan juga diserahkan ke otmil," terang Widodo Raharjo, Selasa (21/5).