Konsumsi BBM dan Elpiji di Sumbar Menurun Selama Penerapan PPKM
Merdeka.com - PT Pertamina mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Sumatera Barat menurun sepanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
MOR I PT Pertamina mencatat penurunan cukup drastis terjadi pada sejumlah kota yang menerapkan PPKM Level 4.
"Penurunan ini kita perkirakan karena adanya pemberlakuan dokumen perjalanan bagi masyarakat yang bepergian, terutama untuk konsumsi BBM," kata Unit Manager Communication, Relation and CSR Pertamina MOR I Taufikurachman kepada merdeka.com di Padang, Senin (2/8).
Dia menjelaskan, penurunan itu terjadi sejak awal PPKM diberlakukan. "Mulai dari PPKM Mikro, kemudian PPKM Level 3 hingga Level 4 terjadi penurunan yang cukup signifikan untuk dua bahan bakar energi tersebut," jelas Taufik.
Konsumsi gasoline untuk kendaraan bahan bakar bensin mengalami penurun sekitar 8 persen dari awalnya 2.081 kiloliter menjadi 1.913 kiloliter. "Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar gasoil atau kendaraan berbahan bakar diesel (terjadi) penurunan sebesar 5,4 persen, atau dari 1.278 kiloliter menjadi 1.209 kiloliter," jelas Taufik.
Sementara itu, konsumsi gas elpiji mengalami penurunan sebesar 2 persen. Sebelum PPKM diberlakukan, konsumsi mencapai 375 metrik ton, sedangkan selama PPKM menjadi 368 metrik ton.
"Penurunan ini kita hitung dari sebelum PPKM diberlakukan dan setelah PPKM diberlakukan di Sumatera Barat," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca Selengkapnya