Kompolnas: Polri jangan takut usut penyerangan Lapas Sleman
Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendukung langkah polisi untuk terus mengusut peristiwa penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Kompolnas berharap, polisi tidak tertekan dalam mengusut kasus ini.
"Polri tidak usah takut untuk ungkapkan si pelaku kalau itu memang sebuah kebenaran. Jangan ditutup-tutupi hasil penyidikan," kata Anggota Kompolnas, Hamidah Abdurahman dalam keterangan tertulisnya yang diterima merdeka.com, Selasa (26/3).
Sementara anggota Kompolnas lainnya, Eddy Hasibuan mengatakan, ia tetap yakin polisi mengungkapkan kasus ini. Meski para pelaku menutup wajah dan menghilangkan barang bukti seperti CCTV, Kompolnas yakin polisi mampu mengejar pelaku yang telah menewaskan empat orang tersebut.
"Walau pelaku sudah berupaya menghilangkan semua bukti di lapangan seperti menghilangkan CCTV dan menutup wajah dengan kain, tapi Kompolnas yakin bahwa sesuai teori bahwa kejahatan itu tidak ada yang sempurna," kata Eddy.
Menurutnya, polisi bisa melacak kasus ini mulai dari lokasi kejadian hingga melacak kasus ini menggunakan teknologi. "Kami minta Polri terus bekerja keras untuk buktikan kepada masyarakat kalau polisi mampu membongkar kasusnya," ujar Eddy.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran aparat untuk memberikan rasa aman kepada para pemudik yang meninggalkan rumahnya
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca Selengkapnyasebanyak 750 personel Kepolisian akan disiapkan mengisi Polres IKN
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Baca SelengkapnyaKehadiran polisi yang bertugas dengan menyesuaikan perkembangan teknologi diyakini dapat memaksimalkan pelayanan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaSoal pelaku yang dikabarkan sempat melarikan diri usai menabrak pedagang kacang, Kompol Fani menyatakan tidak benar
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya