Kompetisi Bola 'Ilegal' di Garut Makan Korban
Merdeka.com - Sebuah kompetisi sepak bola yang digelar di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut menyebabkan salah seorang pemainnya meninggal dunia. Askab PSSI Kabupaten Garut sendiri memastikan kompetisi tersebut ilegal karena dilangsungkan tanpa ada rekomendasi dari pihaknya.
Meninggalnya salah seorang pemain tersebut terjadi pada Sabtu (20/7), di Lapangan Bola Kecamatan Karangpawitan. Korban diketahui bernama Enden (38) warga Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.
Salah seorang warga yang menyaksikan pertandingan tersebut, M Surya (32) mengatakan, Enden sempat tidak sadarkan diri di lapangan.
"Saat main tiba-tiba jatuh begitu saja di salah satu sudut lapangan. Saat jatuh, posisi kepala juga terlihat berbenturan langsung dengan tanah yang keras karena kering," ujarnya, Minggu (21/7).
Saat terjatuh, dia mengungkapkan, korban sempat mendapatkan pertolongan pertama dari para pemain dan penonton sebelum kemudian dilarikan ke RSUD dr Slamet Garut. Namun dari informasi yang diterimanya, Enden meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit.
"Pak Enden sudah dimakamkan sekarang di pemakaman umum Kampung Situsaeur setelah sempat disalatkan di masjid. Tadi banyak juga yang antar, termasuk unsur Muspika Karangpawitan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Askab PSSI Kabupaten Garut, Amirudin Latif mengatakan, kompetisi yang digelar di Kecamatan Karangpawitan dan menelan korban ilegal. Ia pun mengaku sangat menyayangkan jatuhnya korban dalam pertandingan sepakbola yang seharusnya menjadi hiburan bagi masyarakat banyak.
"Wasit-wasit dari kita juga sudah siap memimpin pertandingan. Namun begitu penyelenggara ini mengetahui apa saja yang harus dilakukan, mereka ini tidak pernah berkomunikasi lagi. Dan tiba-tiba saja tahu kemarin ada yang meninggal. Jadi saya pastikan itu kompetisi ilegal," terangnya.
Amir menjelaskan bahwa dalam kompetisi sepakbola, seharusnya terdapat unsur-unsur yang harus ada, seperti kesehatan hingga perangkat pertandingan. Dengan hadirnya hal tersebut, menurutnya kejadian meninggalnya pemain di lapangan bola tidak terjadi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.
Baca SelengkapnyaIa ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSatgas Anti Mafia Bola Polri membeberkan alasan penahanan tersangka pengaturan skor Vigit Waluyo.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca SelengkapnyaMomen kocak jenderal polisi eks ajudan Wapres saat ikut meriahkan perayaan HUT RI ke-78.
Baca Selengkapnya