Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas Perempuan minta Kapolri batalkan syarat Polwan perawan

Komnas Perempuan minta Kapolri batalkan syarat Polwan perawan Polwan cantik menari gangnam style. Moch Andriansyah.©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan menyatakan menolak aturan tentang tes keperawanan dalam melakukan seleksi anggota Kepolisian Wanita (Polwan). Ketua Komnas Perempuan Yuniati Cuzaifah menyatakan tes keperawanan dalam kegiatan seleksi Polwan tidak berguna karena tolak ukur keperawanan tidak menjadi kondisi moral seorang perempuan.

"Kalau toh tes keperawanan tidak ada gunanya untuk kesehatan ngapain juga tetep ada. Apalagi pihak kepolisian menyatakan tidak ada hubungannya diterima atau tidak dengan melakukan tes keperawanan, perawan atau tidak perawan. Artinya sudah sudah tidak ada gunanya," ujar Yuniati di semarang, Selasa (25/11).

Yuniati mengungkapkan Kapolri Jenderal Sutarman harus membuktikan bahwa di tubuh Polri telah berjalan reformasi dengan mengeluarkan Peraturan Kapolri (Perkap) tentang pembatalan kegiatan tes keperawanan Polwan. Selain itu juga menghilangkan budaya kebiasaan adanya proses tes keperawanan jika seorang perempuan akan menjadi Polwan harus dites keperawanannya.

"Kenapa tidak ada legalitas formal, Perkap misalnya untuk menghapuskan praktik itu. Ini harus dibuat kepolisian sebagai upaya langkah maju untuk melakukan reformasi di tubuh kepolisian untuk melindungi perempuan dari korban diskriminasi dan dia menghentikan diskriminasi perempuan itu dulu dari dalam begitu karena diskriminasi tidak hanya di legal formal, tapi di aspek kultur pun juga penting untuk disoal," ungkapnya.

Untuk itu Yuniati menyatakan sikap bahwa Komnas Perempuan secara tegas menuntut Polri untuk menghapus segala bentuk upaya budaya tes keperawanan dalam bentuk apapun di tubuh Polri.

"Karena hilang keperawanan itu banyak yg dulunya menjadi korban kekerasan juga. Masak hak orang terhenti hanya karena persoalan ini. Pada perempuan dites seperti ini, pada laki-laki tidak. Ini khan bentuk diskriminasinya. Lalu itu perendahan tubuh perempuan khan. Tanpa otoritasnya, volunterisme dia tidak melakukan volunterisme pun tidak bisa kemudian dites dengan dieksplorasi," tuturnya.

Komnas Perempuan pernah melakukan diskusi dengan ahli kesehatan dan survei dengan polwan-polwan bahwa ada cara lain yang banyak untuk mengetahui seorang perempuan perawan atau tidak. Sedangkan beberapa anggota polwan yang sempat diwawancarai secara langsung merasa direndahkan saat berlangsungnya proses tes keperawanan tersebut.

"Kita pernah berdiskusi dengan ahli kesehatan bahwa ada banyak cara untuk melihat keperawanan tidak dengan cara itu saja. Sebab beberapa banyak perempuan dan polwan yang bekerja dengan Komnas merasa bahwa mereka diperlakukan dengan kerendahan," pungkasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Polres Rokan Hulu Melakukan Pembekalan Bimtek pada Personel Pengamanan TPS Pemilu 2024
Polres Rokan Hulu Melakukan Pembekalan Bimtek pada Personel Pengamanan TPS Pemilu 2024

“Petugas juga wajib mengenal anggota KPPS, menjalin komunikasi dengan warga sekitar serta jaga netralitas Polri

Baca Selengkapnya
TKN Soal Pernyataan Kapolri Teruskan Estafet Kepemimpinan: Bukan Berarti Berpihak, Tak Perlu Ditafsirkan Jauh
TKN Soal Pernyataan Kapolri Teruskan Estafet Kepemimpinan: Bukan Berarti Berpihak, Tak Perlu Ditafsirkan Jauh

Pernyataan Kapolri soal estafet kepemimpinan tak perlu ditafsirkan lebih jauh

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadi Tersangka, Polisi Pengemudi Alphard Ancam Warga Dijemput Propam dan Ditahan di Sel Khusus
Jadi Tersangka, Polisi Pengemudi Alphard Ancam Warga Dijemput Propam dan Ditahan di Sel Khusus

Setelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.

Baca Selengkapnya
Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Pastikan Pencoblosan Lancar, Kapolres Rohul Turun Langsung ke TPS dan Sapa Warga
Pastikan Pencoblosan Lancar, Kapolres Rohul Turun Langsung ke TPS dan Sapa Warga

Kapolres berterima kasih pada warga yang dengan antusias mendatangi TPS untuk menggunakna hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Polda Jateng Bakal Tegas ke Peserta Kampanye Pakai Knalpot Brong, Ini Sanksinya
Polda Jateng Bakal Tegas ke Peserta Kampanye Pakai Knalpot Brong, Ini Sanksinya

Langkah-langkah preemtif, preventif, maupun represif akan dilakukan kepolisian dalam mewujudkan Jateng bebas knalpot brong.

Baca Selengkapnya
Pendaftaran Anggota Polri Dibuka, Begini Cara dan Syarat yang Harus Dipersiapkan
Pendaftaran Anggota Polri Dibuka, Begini Cara dan Syarat yang Harus Dipersiapkan

Polri resmi buka pendaftaran anggota baru tahun 2024 untuk jalur Akpol, Bintara, dan Tamtama.

Baca Selengkapnya
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

Baca Selengkapnya