Komnas HAM serahkan penyelidikan tragedi 65 ke Kejagung
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus kejahatan kemanusiaan 1965. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan sejak tahun 2008, Komnas HAM berhasil menemukan adanya bukti awal kejahatan terhadap kemanusiaan.
"Setelah melakukan penyelidikan atas temuan, analisis, dan pertemuan dengan para korban, kami menemukan bukti awal adanya kejahatan terhadap kemanusiaan pada tahun 1965 seperti pembunuhan, pemerkosaan, pengusiran secara paksa, penghilangan orang dan lainnya," kata Ketua tim penyelidik kasus 65, Nur Cholis saat jumpa pers di Komnas HAM, Senin (23/7).
Menurutnya, serangan yang dilakukan aparat diperintahkan saat pemerintahan Soeharto terbukti melakukan kejahatan kemanusiaan di berbagai titik di seluruh Indonesia. Unsur untuk memenuhi pelanggaran HAM berat pun sudah ada yaitu pola dari serangkaian kejahatan ini sama meskipun berbeda wilayah.
"Meluas dan sistematis, seperti yang diterangkan dalam Undang-undang nomor 26 Tahun 2000. Kasus ini sudah memenuhi unsur meluas dan sistematis karena kejadian ini terjadi dibanyak tempat dan menunjukkan ada pola yang sama," ujarnya.
Komnas HAM pun sudah mengantongi beberapa nama yang bisa dimintai pertanggungjawabannya atas tragedi 1965 itu. Yakni Lembaga Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) tahun 1965 berada langsung di bawah komando Soeharto. Namun, Komnas HAM belum bisa menyebutkan nama itu satu per satu karena sudah diserahkan ke Kejaksaan Agung.
"Kami tidak bisa menyebutkan nama, karena nama-nama ini akan kami serahkan ke Kejaksaan Agung," imbuhnya.
Seperti diketahui pada tahun 1965-1966 telah terjadi serangkaian operasi militer yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI) serta simpatisannya. Dalam operasi ini banyak korban berjatuhan dari di Indonesia. Korban yang masih hidup pun diasingkan ke pulau buruh.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaLaporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen
Laporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen
Baca SelengkapnyaTragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi
Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaDatangi Mesjid, Dua Kapolsek di Pekanbaru Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu 2024
Kapolsek Limapuluh Kompol Bagus Harry Priyambodo, mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Masjid Jamiatuzzahidin, Selasa (9/1) malam
Baca SelengkapnyaBerlangsung Lancar dan Haru, Ini Momen Pisah Sambut Kapolsek Medan Barat
Dalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaMenolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid
"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnya